Oleh: Ulul Albab,
Ketua Bidang Litbang DPP AMPHURI
TANGGAL 1 September 2025 adalah hari istimewa bagi keluarga besar Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI). Usia 18 tahun bukanlah perjalanan singkat. Ia adalah simbol kedewasaan, sekaligus refleksi atas lika-liku perjuangan yang telah dilewati.
Baca juga: Sejarah Panjang Di Balik Lahirnya Kementerian Haji dan Umroh
Sebagai Ketua Litbang DPP AMPHURI, saya merasa bangga dan bersyukur menjadi bagian dari rumah besar yang telah menorehkan banyak jejak berharga bagi umat, pemerintah, dan bangsa.
Sejarah dan Jejak Perjalanan
AMPHURI lahir pada tahun 2007, di tengah kebutuhan besar akan wadah yang dapat menampung aspirasi penyelenggara haji dan umrah yang resmi, berbadan hukum, serta berkomitmen pada profesionalisme.
Para pendirinya menyadari, bahwa ibadah haji dan umrah bukan hanya perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan membentuk pengalaman spiritual yang memerlukan pelayanan aman, nyaman, dan penuh keberkahan.
Sejak saat itu, AMPHURI berkembang menjadi salah satu asosiasi terbesar, menaungi 800an Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Dengan komitmen dan integritas, AMPHURI meneguhkan eksistensinya sebagai asosiasi yang menjadi motor penggerak dalam tata kelola ibadah haji dan umrah Indonesia.
Eksistensi dan Peran Strategis
Dalam perjalanannya, AMPHURI telah berkembang menjadi aktor strategis yang berperan dalam menjaga kualitas penyelenggaraan ibadah.
Asosiasi ini aktif melakukan advokasi regulasi, memperjuangkan kepentingan anggota, sekaligus memastikan jamaah mendapatkan pelayanan yang baik.
Ketika muncul isu-isu besar seperti revisi Undang-Undang Haji dan Umrah, wacana umrah mandiri, hingga pembahasan kuota haji khusus, AMPHURI hadir memberikan perspektif yang menyejukkan, konstruktif, dan solutif. Inilah bentuk nyata bahwa AMPHURI tidak pernah absen dalam percaturan kebijakan nasional.
Lebih dari itu, AMPHURI juga telah menjadi benteng edukasi publik. Melalui berbagai sosialisasi, AMPHURI mengingatkan masyarakat agar berhati-hati memilih travel, serta memastikan keberangkatan hanya melalui PPIU dan PIHK resmi. Dengan demikian, kepercayaan jamaah terhadap penyelenggaraan ibadah semakin kokoh.
Sinergi dengan Pemerintah
Tidak dapat dipungkiri, bahwa kunci keberhasilan AMPHURI adalah kemampuannya membangun sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah. AMPHURI menempatkan diri sebagai mitra sejajar yang membantu memperkuat tata kelola ibadah haji dan umrah.
Baca juga: Usulan DIM, Saatnya Indonesia Memiliki Kementerian Haji dan Umrah
Kolaborasi ini terlihat dalam berbagai hal: dari implementasi sistem digitalisasi layanan, seperti SISKOPATUH di Indonesia hingga Nusuk di Arab Saudi, hingga kerja sama strategis dengan maskapai penerbangan, hotel, dan penyedia layanan lainnya di Tanah Suci. Semua itu dilakukan demi memastikan jamaah Indonesia dapat menunaikan ibadah dengan lebih lancar dan terjamin.
Prestasi dan Pencapaian
Usia 18 tahun adalah momentum untuk menoleh ke belakang dengan penuh rasa syukur. AMPHURI telah menorehkan banyak capaian, antara lain:
• Menjadi asosiasi besar yang solid dan terpercaya.
• Menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik nasional maupun internasional.
• Menjadi simbol penyelenggara resmi yang identik dengan profesionalisme dan amanah.
• Mendorong peningkatan standar pelayanan melalui pelatihan, sertifikasi, dan penguatan kelembagaan anggota.
Semua prestasi ini hanya mungkin tercapai berkat kebersamaan, kerja keras, dan doa yang dipanjatkan oleh seluruh pengurus serta anggota di bawah bendera AMPHURI.
Tantangan dan Peluang
Namun, perjalanan ke depan tentu tidak ringan. Tantangan internal berupa konsolidasi anggota, peningkatan kualitas pelayanan, hingga adaptasi teknologi mau tidak mau harus dihadapi. Sementara tantangan eksternal datang dari dinamika regulasi, persaingan global, dan munculnya fenomena digitalisasi layanan haji-umrah berbasis super-app.
Meski begitu, setiap tantangan selalu menyimpan peluang. AMPHURI dapat menjadi pionir dalam integrasi teknologi dengan pelayanan ibadah, penguatan diplomasi dengan Kerajaan Arab Saudi, dan pengembangan literasi publik yang lebih luas. Dengan kekuatan kolektif, AMPHURI memiliki modal sosial, spiritual, dan intelektual untuk melangkah lebih maju.
Baca juga: Andai Umrah Mandiri Dilegalkan
Harapan Masyarakat
Publik menaruh harapan besar kepada AMPHURI. Mereka ingin AMPHURI tetap menjadi benteng kepercayaan, katalis inovasi, sekaligus penegak akuntabilitas. Masyarakat ingin yakin bahwa di bawah bendera AMPHURI, jamaah selalu berada dalam genggaman amanah dan pelayanan terbaik.
Harapan itu bukan beban, melainkan energi yang mendorong kita untuk terus bekerja dengan hati, profesionalisme, dan keistiqamahan.
Di milad ke-18 ini, marilah kita mengucap syukur ke hadirat Allah SWT. Semoga AMPHURI senantiasa diberkahi kekuatan untuk menjaga amanah umat, memperkuat kolaborasi dengan pemerintah, dan menginspirasi masyarakat luas.
Sebagai bagian dari keluarga besar AMPHURI, saya merasa terhormat sekaligus bangga. Semoga doa dan ikhtiar kita menjadikan AMPHURI semakin kokoh, semakin amanah, dan semakin membanggakan umat.
Selamat Milad ke-18 AMPHURI. Semoga Allah SWT meridhoi setiap langkah, perjuangan, dan pengabdian kita.
Editor : Alim Perdana