SURABAYA – Radio Republik Indonesia (RRI), sebagai lembaga penyiaran publik, menghadapi tantangan besar di era digital.
Digitalisasi, model bisnis berkelanjutan, konten berkualitas, manajemen profesional dan transparan, serta pengembangan SDM menjadi kunci keberhasilan RRI di masa mendatang.
Baca juga: Semen Indonesia Optimalkan AI untuk Jaga Kelancaran Distribusi Bahan Bangunan
Hal itu diungkapkan dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Harliantara dan Eko Wahyuanto, yang diterbitkan di lan https://journal.untar.ac.id/index.php/komunikasi/article/view/33230 pada Juli 2025.
Studi tersebut menggunakan pendekatan kualitatif dengan menelaah berbagai dokumen dan literatur terkait penyiaran publik Indonesia, menyoroti pentingnya strategi manajemen yang komprehensif.
"Manajemen yang sukses membutuhkan konten menarik, pemanfaatan teknologi digital optimal, model bisnis berkelanjutan, pengelolaan sumber daya efektif, tata kelola yang baik, dan kemitraan strategis," jelas Harliantara, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Dr. Soetomo, Surabaya.
Tantangan utama yang dihadapi RRI, menurut Eko Wahyuanto dari Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta, terletak pada tiga aspek: infrastruktur, keterampilan SDM, dan model bisnis.
"Proses digitalisasi di Indonesia penuh kontroversi," kata Eko.
"Perlu pendekatan yang inklusif, melibatkan semua pemangku kepentingan, untuk memastikan transisi yang lancar dan adil," lanjutnya.
Baca juga: Fikom Unitomo Perbarui Kurikulum dengan Pendekatan OBE, Siap Sambut PMB
Studi ini merekomendasikan beberapa langkah strategis bagi RRI. Pertama, penyusunan rencana digitalisasi yang jelas dengan target, waktu, dan sumber daya yang terukur.
Kedua, investasi pada teknologi penyiaran radio modern dan platform digital yang mudah diakses.
Ketiga, pelatihan intensif bagi SDM RRI untuk meningkatkan kemampuan digital. Keempat, pengembangan konten yang beragam dan menarik, meliputi video, podcast, dan format interaktif.
Kelima, eksplorasi sumber pendanaan baru, termasuk kemitraan dan iklan digital yang tertarget.
"RRI perlu bijak dalam menggunakan teknologi digital, mencari sumber pendanaan baru, serta menciptakan konten yang menarik audiens," tambah Harliantara.
Namun, kata Harliantara, yang terpenting adalah beradaptasi dengan perubahan perilaku audiens dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan.
Studi ini menekankan bahwa keberhasilan RRI di era digital bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi, berinovasi, dan menciptakan model bisnis yang berkelanjutan, sambil tetap mempertahankan komitmen pada layanan publik.
Dengan strategi yang tepat dan kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak, RRI diharapkan dapat terus berkontribusi dalam memberikan informasi dan hiburan berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
Editor : Alim Perdana