ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Kokoon Hotel Surabaya Hadirkan Nostalgia Kota Lama Lewat Pameran Sketsa “Urban Echoes”

avatar AM Lukman J
  • URL berhasil dicopy
Kokoon Hotel Surabaya gelar pameran sketsa 'Urban Echoes', hadirkan nostalgia Surabaya tempo dulu lewat karya Stefanus Nuradhi. Foto: Kokoon Hotel Surabaya/Ayojatim
Kokoon Hotel Surabaya gelar pameran sketsa 'Urban Echoes', hadirkan nostalgia Surabaya tempo dulu lewat karya Stefanus Nuradhi. Foto: Kokoon Hotel Surabaya/Ayojatim

SURABAYA – Nuansa Surabaya tempo dulu kembali terasa di tengah hiruk-pikuk kota modern. Kokoon Hotel Surabaya kini menghadirkan pameran sketsa bertajuk “Urban Echoes: Sketches from Surabaya’s Old Streets” yang menampilkan karya-karya urban oleh seniman Stefanus Nuradhi.

Pameran dibuka secara resmi di The Arch Bistro, Kokoon Hotel Surabaya, Jalan Slompretan No. 26, Bongkaran, Pabean Cantikan, Surabaya, pada Senin, (22/12/2025).

Dengan goresan pensil dan cat air yang sederhana namun penuh ekspresi, Stefanus menghidupkan kembali wajah jalan-jalan lama Surabaya yang sarat cerita dan identitas.

Setiap sketsa dalam “Urban Echoes” seolah menjadi jendela nostalgia, mengajak pengunjung menyusuri jejak sejarah kota melalui bangunan tua, gang sempit, dan suasana khas kawasan kota lama. Dari toko-toko tua hingga arsitektur kolonial, karya-karya ini mengingatkan publik pada nilai-nilai heritage yang kian langka di tengah pembangunan kota.

Pembukaan pameran dikemas dalam mini talkshow yang hangat dan interaktif. Acara ini dihadiri komunitas pecinta sejarah, seniman, pelukis, pelaku bisnis, hingga perwakilan pemerintah daerah. Suasana juga berlangsung semarak terasa sepanjang sesi, dengan banyak peserta yang antusias membahas pentingnya seni dalam pelestarian memori kota.

Dalam sesi diskusi, Stefanus Nuradhi membagikan perjalanan pribadinya sebagai sketsator urban. Ia menjelaskan bahwa Surabaya tempo dulu menjadi tema utama karena kota ini menyimpan banyak cerita yang belum banyak terdokumentasi secara visual.

“Bagi saya, sketsa bukan sekadar karya visual. Ini adalah cara merawat ingatan kota. Lewat goresan-goresan ini, saya ingin mengajak orang kembali menaruh perhatian pada nilai-nilai warisan yang ada di sekitar kita,” ujar Stefanus.

Pameran “Urban Echoes” berlangsung hingga 28 Desember 2025 di area lobi dan restoran Kokoon Hotel Surabaya. Pameran terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya, sehingga menjadi pilihan menarik bagi wisatawan, tamu hotel, maupun warga Surabaya yang ingin menikmati seni dalam suasana yang nyaman dan bernuansa heritage.

Karya-karya sketsa juga tersedia untuk dibeli, memberikan kesempatan bagi kolektor dan pecinta seni untuk membawa pulang potongan cerita Kota Surabaya dalam bentuk karya visual.

Tegar Kanugran, Assistant Marcomm Manager Kokoon Hotel Surabaya, menjelaskan bahwa pameran ini merupakan bagian dari komitmen hotel dalam menghadirkan pengalaman berbeda bagi tamu.

Dengan pameran tersebut, Kokoon Hotel Surabaya juga ingin memperkuat positioning sebagai hotel yang tidak hanya menjadi tempat menginap, tetapi juga ruang apresiasi seni dan budaya. Dengan karakter bangunan yang memiliki nilai seni dan sejarah, hotel ini dirancang sebagai galeri dan museum mini yang bisa dimanfaatkan oleh komunitas.

“Melalui pameran ini, Kokoon Hotel Surabaya ingin turut berkontribusi dalam meningkatkan daya tarik wisata Surabaya, sekaligus memperkuat kesan heritage yang menjadi identitas kuat hotel kami,” ungkap Tegar.

Dengan atmosfer heritage yang kental dan sentuhan seni urban, pameran “Urban Echoes” diharapkan tidak hanya menjadi ruang apresiasi seni, tetapi juga destinasi alternatif bagi masyarakat untuk menikmati Surabaya dari sudut pandang yang lebih personal dan berkesan.

Editor :