SURABAYA - Sebuah terobosan inspiratif dilakukan oleh Lembaga Rahmatan Lil Alamin Surabaya, yang semakin menegaskan komitmennya dalam membina generasi muda Islam cakap dan santun dalam berdakwah.
Lembaga ini merilis sebuah buku panduan bertajuk "Retorika Dakwah: Belajar Pidato Bagi Pemula", yang dirancang secara khusus untuk membekali para pemuda dan mahasiswa dengan keterampilan berbicara di depan publik, khususnya dalam konteks dakwah Islam yang damai dan penuh hikmah.
Baca juga: Ironi di Hari Jadi Surabaya: Makam Sang Wali Kota Pertama Sunyi Tanpa Penanda
Buku ini disusun langsung oleh Ketua Umum Lembaga Rahmatan Lil Alamin, Prof. Dr. KH. Moh. Mukhrojin, M.Si, seorang tokoh yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan dan dakwah.
Dalam buku tersebut, para pembaca—terutama kalangan muda—akan menemukan berbagai teknik komunikasi yang efektif dan menyentuh, tanpa harus bersikap keras atau memaksa.
“Kita ingin mencetak generasi muda, khususnya para mahasiswa, agar mampu menjadi pendakwah yang handal, santun, dan bisa diterima semua kalangan,” ungkap Gus Khozin Panggilan Akrabnya, pada Jumat (4/7/2025).
Menurut Gus Khozin pendekatan dakwah yang bersifat inklusif dan komunikatif adalah hal mutlak di era modern ini.
Buku “Retorika Dakwah” ini bukan hanya membahas teori pidato, tetapi juga menyuguhkan tips praktis bagaimana menyampaikan pesan agama secara halus, menarik, dan tidak menggurui.
“Berdakwah tidak perlu dengan kekerasan. Justru dengan kelembutan dan ketulusan hati, pesan akan lebih mudah diterima,” tambahnya saat menghadiri peringatan Tahun Baru Islam 1447 H, Milad ke-1 Lembaga Dakwah Rahmatan Lil Alamin, serta acara Walimatul Aqikoh Muhammad Saiqurrahman Al Khoziny yang berlangsung di Pondok Pesantren Bismar Al Mustaqim Surabaya.
Baca juga: LAZISNU Surabaya Launching Majalah Nusura dan Gelar Festival Manajemen Qurban 1446 H
Respon positif juga datang dari tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Surabaya. KH Muhaimin Ali, yang menjabat sebagai Sekretaris Umum MUI Surabaya, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Lembaga Rahmatan Lil Alamin. Ia menekankan pentingnya pembaruan dalam metode dakwah agar sesuai dengan tantangan zaman.
“Kita butuh dai-dai muda yang tidak hanya fasih dalam agama, tapi juga paham perkembangan zaman. Buku ini adalah langkah konkret untuk mendidik mereka menjadi komunikator yang baik dalam berdakwah,” ujar KH Muhaimin.
Ia juga menilai bahwa kehadiran sosok profesor sebagai pemimpin lembaga ini menjadi nilai tambah tersendiri. Menurutnya, tidak semua lembaga dakwah memiliki visi edukatif yang kuat sebagaimana yang ditunjukkan oleh Lembaga Rahmatan Lil Alamin.
“Banyak lembaga dakwah di Surabaya, tapi tidak semuanya mampu mencetak dai yang profesional. Kita harap lembaga ini bisa menjadi pelopor dalam melahirkan generasi pendakwah yang kompeten dan berakhlak mulia,” lanjutnya.
Buku “Retorika Dakwah” menjadi sangat relevan di tengah tantangan dakwah masa kini yang semakin kompleks. Dengan maraknya media sosial, YouTube, dan platform digital lainnya, kemampuan retorika dan komunikasi menjadi modal utama para dai dalam menjangkau audiens yang lebih luas.
Lembaga Rahmatan Lil Alamin pun berharap buku ini tidak hanya menjadi bacaan, tetapi juga menjadi alat pembelajaran praktis di berbagai forum pelatihan, kajian, hingga program pembinaan dai muda.
Dengan buku ini, generasi muda Islam bisa lebih percaya diri dan terarah saat menyampaikan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil alamin—rahmat bagi seluruh alam.
Editor : Diday Rosadi