SIDOARJO — Program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 tahun 2025 resmi membuka babak baru dalam upaya memperkuat pembangunan nasional dengan mencetak 30.000 generasi muda sarjana berkualitas dari lulusan D4, S1, dan S2 di seluruh Indonesia.
Program inisiatif Presiden RI Prabowo Subianto tersebut melibatkan kolaborasi erat antara Kementerian Pertahanan, Badan Gizi Nasional (BGN), dan Universitas Pertahanan RI (Unhan RI).
Baca juga: TNI-Polri Gelar Apel Gabungan di Surabaya
Brigjen TNI Edi Sucipto, Dosen Tetap Universitas Pertahanan, menjelaskan bahwa SPPI Batch 3 merupakan implementasi nyata dari visi besar pembangunan nasional.
"Selain memberikan pendidikan dasar militer dan manajerial, program ini membekali peserta dengan kemampuan untuk berkontribusi aktif dalam bidang gizi dan ketahanan pangan, yang sangat vital bagi masa depan bangsa," terangnya di Kesatrian Marinir R. Suhadi Brigif 2 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (06/07/2025).
Pendidikan dasar militer merupakan tahapan untuk mencetak para sarjana menjadi komponen cadangan nasional sedangkan tahap manajerial memberikan pembekalan terkait manajemn keuangan, kesehatan pangan, diversifikasi pangan asal tumbuhan, hewan dan perikanan.
Smart farming, pengawasan obat dan makanan serta materi lain diberikan bagi peserta Batch 3 berlangsung sejak 12 April hingga 12 Juli 2025, yang salah satunya diselenggarakan di Komando Pendidikan dan Latihan IX di Kabupaten Sidoarjo dan Pasuruan. Pendidikan dan latihan SPPI dilaksanakan serentak di 15 Kolat di seluruh Wilayah Indonesia.
Pendidikan Kolat IX ini dilaksanakan di empat satuan pendidikan utama yaitu Brigif 2 Marinir Gedangan, Resimen Artileri 2 Marinir Karangpilang, Pusat Pendidikan Brimob Watukosek Pasuruan, dan Pusat Latihan Tempur 3 Marinir Grati Pasuruan.
Brigjen TNI Edi kembali menegaskan, program SPPI sangat strategis karena lulusan SPPI mampu menjadi generasi muda yang mandiri, berjiwa nasionalis, serta siap menghadapi berbagai tantangan pembangunan.
"Mereka akan berperan penting dalam memastikan ketahanan pangan dan gizi sebagai pondasi Indonesia yang maju, berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” tegasnya.
Baca juga: Tingkatkan Kesiapan Tempur, Prajurit Batalyon Infanteri 1 Marinir Laksanakan Menembak Zeroing
Sementara itu, Kolonel Laut (KH) Dr. Martinus DAW, S.S, S.H, M.A.P menambahkan bahwa lulusan SPPI akan menjadi garda terdepan dalam pembangunan nasional di berbagai sektor mulai dari gizi, pertanian, manajemen pangan, hingga pemberdayaan masyarakat desa.
"Mereka akan ditempatkan sebagai Aparatur Sipil Negara di Badan Gizi Nasional untuk memastikan pelayanan makan bergizi bagi generasi muda dan ibu hamil maupun menyusui,” tuturnya.
Sejak batch pertama pada 2023 yang menghasilkan 936 lulusan dan batch kedua pada 2024 dengan 1.062 lulusan, Batch 3 kini mencetakan 30.000 peserta didik.
Perekrutan untuk Batch 3 ini dilaksanakan pada Januari hingga Februari 2025, dan saat ini para peserta menjalani pendidikan yang menitikberatkan pada kedisiplinan, kepemimpinan, dan kemampuan dasar militer.
Baca juga: Komandan Brigif 2 Marinir Sambut Kedatangan Prajurit Satgas UNIFIL Lebanon di Sidoarjo
Dalam pengelolaan pendidikan, Unhan RI secara rutin melakukan pengendalian, pengawasan dan edukasi, khususnya mengenalkan konsep Pertanian Nusantara.
Saat ini, peserta di Brigif 2 Marinir bahkan tengah mempraktikkan hortikultura dan pertanian padi, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mempelajari bidang ketahanan pangan.
Program SPPI tidak hanya memperkuat kemampuan individu peserta, tetapi juga memperkokoh ketahanan nasional melalui pelibatan masyarakat sipil yang terlatih.
Dengan demikian, SPPI Batch 3 menjadi tonggak penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Editor : Alim Perdana