BANYUWANGI – Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali terus berlanjut. Kapal yang berangkat dari Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk pada Rabu (2/7) pukul 22.56 WIB, tenggelam sekitar 25 menit setelah lepas jangkar.
Kejadian ini terpantau oleh petugas jaga Syahbandar dan langsung dilaporkan kepada Basarnas dan instansi terkait.
Baca juga: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam: 19 Korban Ditemukan, Pencarian Masih Berlanjut
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P.H., S.IP., M.M., selaku SAR Mission Coordinator, memberikan keterangan terkini. "Tim SAR gabungan langsung diterjunkan. Tim dari Pos SAR Banyuwangi dan Pos SAR Jembrana telah dikerahkan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). KN SAR Permadi juga telah disiapkan untuk mendukung operasi SAR," terangnya.
Berdasarkan data manifest sementara, KMP Tunu Pratama Jaya membawa 53 penumpang dan 12 kru, serta 22 kendaraan, termasuk 14 truk tronton. Total 65 jiwa berada di kapal saat kejadian.
Sebuah kabar baik datang pada Kamis (3/7) pagi. Empat penumpang berhasil ditemukan selamat di Perairan Cekik, Bali, sekitar pukul 05.15 WITA. Mereka selamat berkat sekoci kapal.
Baca juga: Empat Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat di Selat Bali
"Keempat penumpang selamat saat ini berada di kantor BPTD Gilimanuk untuk dimintai keterangan," jelas Nanang Sigit. Keempat penumpang tersebut adalah Saroji (47), Mansur (40), Romi Alga Hidayat, dan Sandi (44), semuanya berasal dari Banyuwangi.
Namun, upaya pencarian masih terus dilakukan untuk menemukan 38 orang yang masih dinyatakan hilang.
Baca juga: KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Syahbandar Banyuwangi dan Gilimanuk, Polairud, Lanal Banyuwangi, TNI AL Gilimanuk, KP3 Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, BMKG Banyuwangi, BKK Banyuwangi, Tagana Banyuwangi, Polair Polres Jembrana, KPLP Gilimanuk, BPTD Gilimanuk, Polair Polda Bali, dan Satbrimob Batalion C Gilimanuk, serta potensi SAR lainnya, terus bekerja keras di tengah kendala cuaca berupa gelombang tinggi 2-2,5 meter, angin kencang, dan arus kuat di Selat Bali. KN SAR 249 Permadi juga telah diberangkatkan dari Surabaya untuk memperkuat operasi SAR.
Sumber informasi kejadian berasal dari KSOP Tanjungwangi, Banyuwangi. Lokasi kejadian berada di perairan Selat Bali dengan koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38". Kapal tenggelam di Selat Bali mengalami distress pukul 23.20 WIB dan tenggelam pukul 23.35 WIB. Hingga saat ini, 4 korban meninggal dunia telah ditemukan.
Editor : Alim Perdana