BANDUNG – Di era generasi Z dan Alpha yang dinamis, kebijakan sekolah pagi pukul 06.30 WIB di Jawa Barat dipertanyakan efektifitasnya dalam meningkatkan kedisiplinan siswa.
Mohammad Rizky Satria, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah Cikal Bandung dan praktisi pendidikan, mengatakan kebijakan tersebut cenderung memaksa kepatuhan tanpa menumbuhkan kesadaran.
Baca juga: Kontroversi Jam Efektif Sekolah di Jawa Barat, Apakah Kebijakan Ini Benar-benar Berpihak pada Anak?
"Generasi baru lebih dinamis dan terbuka. Kita perlu cara pendidikan baru yang memberdayakan," ujar Rizky. Ia menegaskan bahwa menuntut kepatuhan tanpa mempertimbangkan kebutuhan anak hanya akan menumbuhkan motivasi ekstrinsik, bukan kesadaran intrinsik.
Rizky memaparkan dua alasan utama mengapa kebijakan sekolah pagi belum tentu efektif:
1. Kepatuhan Terpaksa, Bukan Disiplin Sejati
Rizky menyatakan belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa sekolah pagi meningkatkan kedisiplinan.
Justru sebaliknya, banyak riset menunjukkan penundaan waktu masuk sekolah dapat meningkatkan kesiapan belajar dan kualitas pembelajaran.
"Kebijakan yang tak didasarkan pada kebutuhan anak hanya akan menuntut kepatuhan semata. Padahal, patuh belum tentu disiplin," tegasnya.
Baca juga: Ketahui Penyebab dan Cara Tepat Menghadapi Anak yang Menolak Belajar Mandiri
2. Minim Kesadaran dan Kemandirian
Kedisiplinan sejati dibangun dari kesadaran, bukan hanya kepatuhan. Rizky menyarankan pendekatan yang lebih memberdayakan, misalnya membuat kesepakatan untuk bangun tidur dan merapikan tempat tidur secara mandiri, atau menyiapkan keperluan sekolah sendiri.
"Ada banyak alasan logis yang bisa diterima anak untuk menyiapkan sekolah mandiri, dibandingkan dipaksa masuk lebih pagi," jelasnya.
Rizky menekankan pentingnya kesadaran dan kemandirian dalam membangun kedisiplinan. "Jika anak sadar dan mampu melakukan rutinitas berangkat sekolah mandiri, maka ia sudah disiplin," tambahnya.
Baca juga: Najelaa Shihab Ceritakan Dua Hal Favoritnya Tentang Cikal
Ia berharap para pendidik bersikap kritis terhadap kebijakan sekolah pagi dan berfokus pada penumbuhan kesadaran dan kemandirian, bukan sekadar kepatuhan.
"Pendidik perlu mencari cara-cara baru untuk membangun kedisiplinan dengan menumbuhkan kesadaran dan kemandirian dalam diri anak-anak," imbuhnya.
Dengan demikian, peningkatan kedisiplinan dapat dicapai secara efektif dan berkelanjutan.
Editor : Alim Perdana