SMP Labschool Unesa 3 Surabaya

80 Karya Inovatif Ramaikan Gelar Karya Kelulusan Siswa SMP Labschool Unesa 3 di Ciputra World Surabaya

ayojatim.com
Salah satu siswa SMP Labschool Unesa 3 Surabaya, menjelaskan karyanya di depan juri. Foto/Ayojatim

SURABAYA - SMP Labschool Unesa 3 Surabaya memamerkan 80 karya orisinal para siswanya dalam sebuah gelar karya bertajuk “Dream it, Make it, Be it!”. Kegiatan tersebut digelar sebagai puncak proyek kelulusan siswa kelas 9 SMP Labschool Unesa 3 Surabaya. Acara berlangsung selama dua hari di Mall Ciputra World Surabaya.

Menurut Kepala SMP Labschool Unesa 3 Surabaya, Dian Hijrah Saputra, saat ditemui di lokasi acara kegiatan ini bukan hanya ajang pameran, tetapi juga ruang bagi siswa untuk menunjukkan potensi, ide, dan inovasi yang telah mereka kembangkan selama satu semester terakhir, namun juga menjadi bagian dari implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka.

Baca juga: Melalui Program KTS, SMP Labschool Unesa 3 Bangun Pendidikan Karakter Peserta Didik

Beragam tema mewarnai karya yang ditampilkan, mulai dari Teknologi, Seni dan Mode, hingga Produk Ramah Lingkungan. Beberapa produk menarik di antaranya Smart Home berbasis digital, busana rancangan sendiri, lagu orisinal, komposter vertikal, hingga makanan sehat seperti Bakso Sehat tanpa bahan pengawet.

“Karya yang dihasilkan tahun ini jauh lebih beragam dan inovatif. Ada 80 produk yang semuanya dipresentasikan oleh siswa secara langsung kepada dewan juri,” ungkap Dian, Selasa (3/6/2025).

SMP Labschool Unesa 3 Surabaya menampilkan 80 karya orisinal dalam sebuah gelar karya bertajuk “Dream it, Make it, Be it!”. Foto/Ayojatim

Baca juga: BCA Serahkan 5 Sekolah Bakti di Banyuwangi Usai Gelar Karya dan Apresiasi Inovasi Pendidikan

Dian juga menjelaskan, selain menghasilkan karya, para siswa juga diminta untuk mempertanggungjawabkan idenya secara langsung lewat sesi presentasi. Karena menurutnya, kegiatan ini lebih dari sekadar proyek kelulusan, Dian menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata pembentukan karakter sesuai nilai-nilai Pelajar Pancasila: kreatif, mandiri, peduli lingkungan, serta mampu bekerja sama.

“Juri akan bertanya secara mendalam. Kalau karyanya bukan buatan sendiri, pasti ketahuan. Ini sekaligus menguji pemahaman dan tanggung jawab mereka. Yang ingin kami tanamkan adalah kemampuan untuk menghubungkan teori dengan praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Bukan sekadar tahu, tapi bisa membuat dan menjelaskan,” tambahnya. 

Antusiasme terhadap acara ini juga datang dari para wali murid. Retno, yang merupakan orang tua siswa kelas 7, menilai gelar karya para siswa ini penting untuk pengembangan soft skill, dan diharapkan akan membuka wawasan anak dan orang tua sejak dini. Retno juga mengapresiasi langkah sekolah yang membuka kesempatan bagi siswa kelas 7 dan 8 untuk ikut menyaksikan proses presentasi.

“Ini bukan hanya soal nilai akademik. Anak-anak juga belajar cara berpikir kritis, komunikasi, dan keberanian tampil. Pengalaman ini bisa mereka bawa sampai SMA bahkan kuliah nanti. Sebagai orang tua murid kelas tujuh, saya merasa lebih siap untuk mendampingi anak saat nanti mereka juga menjalani proyek kelulusan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, karya dalam bidang Literatur dan Edukasi juga tak kalah mencuri perhatian. Misalnya, Flash Card untuk belajar huruf Jepang Hiragana, buku cerita anak, hingga produk bertema Arsitektur dan Inovasi, seperti Exo Enzim Shampo dan simulasi abrasi pantai sebagai sarana edukasi kebencanaan.

Editor : Amal Jaelani

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru