Metrologi Kunci Akurasi dan Keamanan Investasi CCS Triliunan Rupiah di Indonesia

ayojatim.com
Plt. Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono. Foto/Humas BSN

JAKARTA – Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) menawarkan solusi strategis dalam menghadapi perubahan iklim, membuka peluang investasi masif di Indonesia. Namun, keberhasilan CCS sangat bergantung pada keakuratan dan keandalan sistem pengukuran, yang menjadi tanggung jawab metrologi.

Seminar Metrologi bertema "Pengukuran untuk Segala Masa, untuk Semua Orang" yang digelar Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Tangerang Selatan, Selasa (20/5/2025), mengungkap pentingnya peran metrologi dalam memastikan keberhasilan investasi CCS senilai triliunan rupiah.

Baca juga: Ribuan Wisudawan Untag Surabaya Siap Jadi Agen Perubahan

Indonesia Carbon Capture and Storage Center (ICCSC) memproyeksikan potensi investasi CCS di wilayah Laut Jawa mencapai US$38 miliar (sekitar Rp640,79 triliun) mulai tahun 2030. Plt. Kepala BSN, Y. Kristianto Widiwardono, menekankan peran krusial metrologi dalam merealisasikan potensi tersebut.

"Metrologi memastikan setiap ton CO yang ditangkap, ditransportasikan, dan disimpan terukur secara presisi. Data akurat ini menjadi dasar perhitungan insentif karbon, perdagangan karbon, dan pelaporan internasional," ujar Kristianto.

Pengukuran yang andal menjadi kunci di setiap tahapan CCS. Keakuratan pengukuran laju alir, tekanan, suhu, dan kualitas CO selama proses penangkapan, transportasi, dan penyimpanan sangat penting untuk efisiensi energi dan pengoperasian yang aman dan efektif.

"BSN, melalui Deputi Bidang Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), sebagai Lembaga Metrologi Nasional (NMI), terus berkontribusi melalui penyediaan dan pengembangan bahan acuan untuk ketertelusuran pengukuran CO," ujar Kristianto.

Baca juga: ITS Kembangkan Teknologi Landfill Mining, Energi Bersih dari Sampah

SNSU BSN telah memiliki kemampuan pengukuran dan kalibrasi CO level konsentrasi emisi kendaraan dan cerobong, serta gas rumah kaca, yang diakui internasional dan tercantum dalam Appendix C Key Comparison and Calibration Database (KCDB) Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan (BIPM).

Mereka juga menyediakan Bahan Acuan Bersertifikat (CRM) IDNRM-MG-1 CO dan nilai acuan pada sampel Uji Profisiensi CO untuk mendiseminasikan ketertelusuran pengukuran.

Kerja sama dengan BMKG dan proyek PTB-BSN "Strengthening Quality Infrastructure Services for Environmental and Climate Monitoring in Indonesia" sedang mengembangkan standar campuran gas rumah kaca untuk mendukung keterbandingan dan ketertelusuran pemantauan emisi karbon nasional.

Baca juga: Inspirasi dari Kolombia, Delegasi Muda Indonesia Siap Bergerak untuk Keanekaragaman Hayati

Seminar Metrologi yang bertepatan dengan Hari Metrologi Sedunia (20 Mei) juga menjadi momentum penting untuk menegaskan peran metrologi dalam menghadapi tantangan global, khususnya perubahan iklim. Acara ini memperingati 150 tahun Konvensi Meter, fondasi kerja sama internasional dalam pengukuran.

Seminar ini menghadirkan narasumber dari BSN, Kementerian Perdagangan, BRIN, dan BMKG, menyatukan perspektif klimatologis, metrologi ilmiah, dan metrologi legal untuk mendukung pemantauan karbon dan pengukuran akurat dalam sistem CCS.

Dengan penguatan infrastruktur metrologi nasional, SNSU BSN berkomitmen menghadirkan data CCS yang transparan, tertelusur, dan andal, membangun kepercayaan publik dan internasional terhadap komitmen Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim.

Editor : Alim Perdana

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru