MALANG - Desa Gubugklakah, terletak di lereng Gunung Bromo dan masuk dalam wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, merupakan salah satu destinasi desa wisata unggulan yang menggabungkan potensi alam, budaya, dan agrikultur dalam satu paket wisata edukatif.
Dengan bentang alam yang menawan dan kearifan lokal yang kuat, desa ini semakin dilirik oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Seiring perkembangan zaman, digitalisasi menjadi faktor kunci dalam membawa Gubugklakah menuju era baru pariwisata berkelanjutan dan kompetitif.
Baca juga: Pementasan Wayang Topeng Panji
Universitas Brawijaya Fakultas Vokasi hadir ingin wujudkan transformasi digital khusus pariwisata bekerja sama dengan Desa Wisata Gubugklakah, yang digagas oleh Suseno Haji Dosen UB Fak. Vokasi ini membentuk tim bersama mahasiswanya bernama Digitree.
"Kami memulai ini dengan DWG (Desa Wisata Gubugklakah), alhamdulillah disambut baik oleh Ketua Ladesta (Lembaga Desa Wisata) Pak Purnomo Anshori sebagai pengelola Rest Area Gubugklakah" dalam keterangannya bersama bacakabar, Sabtu 17 Mei 2025.
"Digitree ini inovasi teknologi digital sektor wisata, kami hadir untuk menjadikan alternatif hiburan wisata edukasi kepada pengunjung dan memudahkan informasi mengenai DWG ini sendiri. Kami adalah pioner sebagai pengembang teknologi digitalisasi obyek wisata" tambah Suseno Haji.
Baca juga: Membangun Malang dari Desa, Sebuah Panggilan untuk Keadilan dan Kesejahteraan
Total 80 spot aset wisata DWG yang dibagikan kepada pengunjung hanya dengan melalui scan QR Code. Hal ini memudahkan informasi spot wisata bagi para pengunjung lokal maupun mancanegara.
"Spot destinasi wisata yang ada diantaranya, Wisata Alam - Coban (Air Terjun), Wisata Budaya - Topeng Wayang, Wisata Pertanian - Kebun Kubis, Wisata Peternakan, Wisata Kuliner dan masih banyak lagi" ujar Purnomo Anshori Ketua Ladesta & Pokdarwis Gubugklakah.
Terealisasinya kerjasama ini tidak lepas dari program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendiktisaintek) yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kemenkeu.
Suseno Haji berharap, dengan adanya Digitree yang sudah bekerjasama dengan Ladesta DWG (Desa Wisata Gubugklakah) akan menjadi training center desa wisata kepada seluruh stakeholder di Indonesia yang ingin mengembangkan Pariwisata Desa berbasis tekonologi digitalisasi. Begitu juga Purnomo Anshori berharap dengan kerjasama ini mampu meningkatkan pendapatan Ladesta dan Homestay didaerahnya.
Editor : Amal Jaelani