SEMARANG - Tak hanya menghadirkan perjalanan eksklusif melalui kereta wisata, KAI Wisata juga mengembangkan destinasi wisata sejarah seperti Museum Kereta Api Ambarawa dan Historic Building Lawang Sewu di Semarang, yang menjadi ikon pariwisata heritage nasional.
Sebagai bagian dari upaya memperkaya pengalaman pengunjung di kawasan heritage, KAI Wisata memperkenalkan program terbaru bertajuk Lawang Sewu De Voedselkraam, sebuah konsep kuliner malam yang berlangsung di halaman depan Lawang Sewu.
Baca juga: KAI Daop 8 Himbau Penumpang Datang Lebih Awal ke Stasiun Pada Peringatan May Day
Riesta Junianti selaku Corporate Branding & Communication KAI Wisata menjelaskan, bahwa melalui program tersebut, KAI Wisata ingin menghadirkan suasana santai dan estetik di tengah megahnya bangunan bersejarah, menjadikan Lawang Sewu hidup tidak hanya di siang hari, tetapi juga sebagai destinasi favorit di malam hari.
"Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkaya pengalaman wisata sejarah sekaligus mendukung pelaku UMKM lokal," ungkapnya.
Nama Lawang Sewu De Voedselkraam sendiri berasal dari bahasa Belanda, dimana Voedsel berarti makanan dan Kraam berarti kios atau gerai. Dan lawang sewu sendiri berarti seribu pintu. Sehingga Lawang Sewu De Voedselkraam bisa diartikan sebagai Kios Makanan Seribu Pintu.
Konsep ini menghadirkan deretan tenant UMKM yang menawarkan berbagai sajian khas Semarang dan sekitarnya, menciptakan pengalaman kuliner malam dengan nuansa berbeda.
Melalui program Lawang Sewu De Voedselkraam, KAI Wisata ingin terus berkomitmen mengembangkan layanan pariwisata berkelanjutan yang adaptif terhadap tren masyarakat tanpa melupakan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya.
Baca juga: Libur Panjang Peringati Jumat Agung dan Paskah, KAI Daop 8 Surabaya Operasikan KA Tambahan
Lawang Sewu De Voedselkraam beroperasi setiap hari Selasa hingga Minggu mulai pukul 20.00 hingga 02.00 WIB. Ada 13 tenant lokal terpilih yang menawarkan beragam kuliner untuk para pengunjung disana.
Untuk akses pengunjung khusus di area halaman depan Lawang Sewu, dibuka gratis dengan tetap menjaga kelestarian dan orisinalitas bangunan utama.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat yang terus memberikan antusiasme tinggi terhadap program ini,” tambahnya,
Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga menjadi wadah pengembangan ekonomi kreatif lokal.
Baca juga: Demi Keselamatan, Para Pihak Sepakat Tutup perlintasan No 11 antara Stasiun Indro - Kandangan
Dan untuk menjaga kenyamanan bersama, pengunjung dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan, menghormati fasilitas heritage, dan mengikuti ketentuan yang berlaku di kawasan Lawang Sewu,
“Kami mengajak Sahabat Kawisata mencoba suasana santai malam di Lawang Sewu ini dan Kami berharap pengunjung dapat terus memberikan masukan demi perbaikan kualitas layanan.” tutup Riesta.
Dengan kehadiran Lawang Sewu De Voedselkraam, diharapkan dapat memberikan peluang bagi UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas dalam balutan suasana heritage yang ikonik.
Editor : Amal Jaelani