Balad Group Mendunia, Bisnis Loketaru Gus Lilur Tembus Pasar Tiga Negara

Reporter : Diday Rosadi
Gus Lilur, Owner Balad Group tembus pasar dunia. foto: BALAD/ayojatim

SURABAYA - Owner Balad Group, HRM. Khalillur R. Abdullah Sahlawiy atau Gus Lilur saat ini bisnisnya telah mendunia.

Tercatat sudah tiga negara ia tembusi untuk bisnis Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Anggur Laut, Rumput Laut, Rajungan dan Udang (Loketaru).

Baca juga: Bekerja dengan Ilmu, Kiat Gus Lilur Taklukkan Pasar Perikanan Budidaya di China

Pengusaha berlatar santri tersebut saat ini telah menembus pasar loketaru di Vietnam, Singapura dan Hongkong-China.

"Sebagai pengusaha perikanan budidaya Indonesia, saya sedang melakukan budidaya Loketaru," kata Gus Lilur, dalam keterangannya, Senin (10/3/2025).

Meski telah menembus pasar dunia, alumni santri Denanyar Jombang itu mengaku usahanya belum maksimal. Ia bertekad ingin menembus pasar dua negara lagi.

Tak tanggung-tanggung, ia mempunya proyeksi menembus pasar perikanan budidaya di Jepang dan Amerika Serikat. Gus Lilur menargetkan dalam bulan empat sudah bisa menembus pasar dua negara besar itu.

"April tahun ini, saya ingin membuka pasar perikanan budidaya di Jepang dan Amerika Serikat," terang alumnus IAIN Syarif Hidayatullah, Ciputat tersebut.

Baca juga: Bekerja dengan Ilmu, Kiat Gus Lilur Taklukkan Pasar Perikanan Budidaya di China

Optimisme Lilur bukan tanpa alasan, sebab ia memiliki jaringan di Vietnam, Singapura dan China. Tentunya, jaringan bisnis di tiga negara itu sudah cukup untuk melakukan penetrasi hegemoni pasar perikanan budidaya di mancanegara.

Selain itu, alasan lain Lilur adalah budidaya Bandar Laut Dunia Grup (Balad) di Gugusan Teluk Kangean luas dan melimpah.

"Maka selaku kreator, founder dan owner BALAD Grup, saya merasa perlu bergerak dan membuka jaringan semakin luas di Jepang dan Amerika Serikat," tandasnya.

Baca juga: Bekerja dengan Ilmu, Kiat Gus Lilur Taklukkan Pasar Perikanan Budidaya di China

Lilur mengungkapkan, Jepang dan Amerika Serikat menjadi target penetrasi pasar perikanan budidaya yang harus bisa ditaklukkan dalam 3 Bulan.

Tahapannya adalah, memulai akhir April 2025, menguatkan di Bulan Mei 2025 dan akhirnya merajai di Bulan Juni 2025.

"Bismillahi Wa ‘Ala Millati Rasulillah.
DABATUKA. Demi Allah,
Bumi Aku Taklukkan
Untuk Kemanusiaan," pungkasnya.

Editor : Diday Rosadi

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru