SURABAYA - Di Periode kedua menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur, Khofifah mengusung visi besar Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim menilai visi itu adalah lompatan besar Gubernur Khofifah.
Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Jawa Timur ini menilai Lompatan besar itu tidak bisa berjalan parsial pemprov saja Karena itu harus diikuti oleh 38 pemerintah daerah yang ada di Jawa Timur.
Baca juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Kang Irwan: Kata Kuncinya Kolaborasi
"Kalau untuk sebuah spirit, visi Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara sangat tepat dan relevan. Namun ini harus melibatkan seluruh Pemda se Jawa Timur agar menjadi satu visi bersama," kata Jairi, Ahad (9/3/2025).
Pengurus Harian GP Ansor Jawa Timur ini menambahkan, visi besar ini harus diselaraskan lewat Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) antara Pemprov dengan 38 Pemda se Jawa Timur.
Dengan begitu, apa yang diinginkan Gubernur Khofifah sebagai Lompatan besar itu bisa ditangkap oleh seluruh wilayah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
Baca juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Apa Potensi dan Tantangannya?
"Saya yakin visi besar Gubernur Khofifah ini bisa berhasil dengan peran serta seluruh pemkab se Jawa Timur. Saya melihat ini cara pandang gubernur melihat potensi Jawa Timur di tingkat nasional," tutur Jairi.
Sebelumnya, Jumat 7 Maret 2025, media online Ayo Jatim bersama Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara. Peluang dan Tantangan.
FGD itu membedah peluang dan tantangan Jawa Timur menuju gerbang baru Nusantara. Ada tiga Nara Sumber yang memberi pandangan terhadap visi besar Gubernur Khofifah tersebut.
Baca juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Apa Potensi dan Tantangannya?
Mereka adalah Jairi Irawan, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi Partai Golkar. Lalu Irwan Setiawan yang merupakan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur. Kemudian Baihaki Sirajt, Direktur Eksekutif Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI).
FGD itu diampu oleh Dr. Harliantara, Dekan FIKOM Universitas Unitomo. Sebagai moderator, praktisi radio senior itu mampu membuat diskusi menjadi hidup dan menarik.
Editor : Diday Rosadi