SURABAYA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah penumpang kereta api (KA) jelang awal Ramadhan.
Pada periode Jumat (28/2) hingga Minggu (2/3), sebanyak 72.247 penumpang memanfaatkan layanan kereta api jarak jauh (KA JJ) untuk pulang kampung atau "munggahan".
Baca juga: KAI Daop 8 Surabaya Intensifkan Perawatan Jalur KA
Dari jumlah tersebut, 35.809 penumpang berangkat dari stasiun wilayah Daop 8 Surabaya, sementara 36.638 penumpang tiba di stasiun wilayah yang sama.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menjelaskan bahwa lonjakan penumpang ini dipicu oleh tradisi masyarakat yang ingin merayakan awal puasa bersama keluarga di kampung halaman.
“Masyarakat memiliki kebiasaan pulang kampung menjelang Ramadhan atau munggahan. Mereka cenderung ingin melaksanakan ibadah puasa pertama bersama keluarga, sehingga permintaan perjalanan dengan kereta api meningkat,” ujar Luqman, Sabtu (1/3).
Untuk memastikan kenyamanan penumpang, KAI telah menyiapkan berbagai langkah strategis.
“KAI berkomitmen memberikan layanan terbaik dengan memastikan kesiapan operasional, peningkatan fasilitas, serta penerapan berbagai inovasi guna meningkatkan kenyamanan perjalanan,” tambahnya.
Berikut rincian data penumpang di Daop 8 Surabaya selama periode Jumat (28/2) hingga Minggu (2/3), yang diambil pada Sabtu (1/3) pukul 09.00 WIB.
Pada Jumat (28/2), tercatat 18.294 penumpang naik kereta api dan 15.723 penumpang turun di stasiun wilayah Daop 8 Surabaya.
Kemudian, pada Sabtu (1/3), jumlah penumpang yang naik mencapai 9.265 orang, sementara yang turun sebanyak 12.932 orang. Sedangkan pada Minggu (2/3), terdapat 8.250 penumpang yang naik dan 7.983 penumpang yang turun.
Data ini menunjukkan aktivitas perjalanan yang cukup padat, terutama pada hari Jumat, yang menjadi puncak arus penumpang jelang Ramadhan.
“Data ini akan terus bertambah karena penjualan tiket masih berlangsung. Para penumpang didominasi oleh KA tujuan Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Ketapang,” jelas Luqman.
Langkah Strategis KAI
Baca juga: KAI Wisata Ikut Dukung Mudik Angkutan Lebaran 2025
Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api (KA) fakultatif setiap akhir pekan, yaitu:
1. KA Sancaka Fakultatif relasi Surabaya Gubeng - Yogyakarta.
2. KA Arjuno Ekspres relasi Surabaya Gubeng - Malang.
3. KA Arjuno Ekspres relasi Malang - Surabaya Gubeng.
Selain itu, KAI juga meningkatkan layanan digital untuk memudahkan penumpang.
“Kami mengimbau calon penumpang untuk merencanakan perjalanan lebih awal dan memanfaatkan sistem pemesanan tiket yang tersedia hingga 45 hari sebelum keberangkatan melalui aplikasi Access by KAI, situs web kai.id, serta mitra resmi penjualan tiket,” ujar Luqman.
Persiapan Menuju Angkutan Lebaran
Berdasarkan data terbaru pada Sabtu (1/3) pukul 11.00 WIB, pemesanan tiket angkutan Lebaran periode 21 Maret hingga 11 April 2025 telah mencapai 157.313 tiket untuk keberangkatan dari stasiun wilayah Daop 8 Surabaya.
Sementara itu, tercatat 149.931 penumpang akan tiba di stasiun wilayah tersebut selama masa angkutan Lebaran.
Baca juga: Catat! Ngabuburit di Jalur KA Dilarang
Luqman menjelaskan, tanggal keberangkatan paling favorit untuk arus mudik adalah H-3 (28 Maret 2025), sedangkan untuk arus balik adalah H+5 (6 April 2025).
“Kami mengimbau masyarakat untuk memastikan kembali data identitas, jadwal keberangkatan, dan relasi KA saat memesan tiket. Kesalahan input data dapat mengakibatkan ketidaknyamanan, terutama mengingat tingginya peminat KA pada masa angkutan Lebaran,” tambahnya.
Layanan Digital dan Inovasi KAI
KAI terus mendorong penumpang untuk memanfaatkan layanan digital, termasuk pemesanan tiket online dan sistem face recognition boarding gate untuk check-in.
“Dengan layanan digital, kami berharap dapat meminimalisir antrean dan meningkatkan kenyamanan penumpang,” ujar Luqman.
Dengan persiapan matang dan layanan terbaik, KAI Daop 8 Surabaya siap memastikan perjalanan mudik dan balik penumpang berlangsung lancar dan nyaman selama Ramadhan dan Lebaran 2025.
Editor : Alim Perdana