JAKARTA - Lupakan bayangan restoran Sunda tradisional dengan saung bambu dan danau buatan. Amanaia, nama baru yang menawan, siap membawa Anda dalam petualangan kuliner Nusantara yang tak terlupakan.
Amanaia, yang berarti "tempat kedamaian yang mengalir seperti air", kini menyuguhkan cita rasa tradisional Indonesia yang kaya dan beragam. Konsep baru ini menghadirkan pengalaman bersantap yang menenangkan dan memuaskan, diiringi suasana alam yang menenangkan.
Sales Marketing Manager Amanaia, Kevin Marchelli, menjelaskan, Amanaia ingin memanjakan lidah Anda dengan cita rasa Nusantara yang autentik.
"Kami menghadirkan menu-menu istimewa yang terinspirasi dari berbagai daerah di Indonesia, dengan kualitas bahan baku dan proses produksi yang terjamin," ungkapnya.
Siapkan diri Anda untuk menjelajahi cita rasa Nusantara yang menggugah selera. Gurame Mangga Rempah dengan paduan pedas, asam, dan segar, Soto Tangkar yang kaya rempah, Cumi Goreng Cabe Bawang yang menggugah selera, Es Markisa Bunga Telang yang menyegarkan, Es Kopi Pandan yang harum, dan Cempedak Goreng yang lezat, siap memanjakan lidah Anda.
Baca juga: Paduan Kuliner Nusantara dan Timur Tengah, Paket Special Akhir Tahun Maxone Dharmahusada Surabaya
Amanaia juga menjamin kecepatan pelayanan dengan sistem berbasis IT. Nikmati hidangan lezat dalam waktu 30 menit, atau dapatkan pesanan Anda secara gratis!
Amanaia terus berkembang dengan membuka cabang baru di berbagai lokasi, seperti Menteng, Satrio, Bekasi, Alam Sutera, BSD, Taman Mini, Kota Harapan Indah, dan Bandung. Beberapa cabang juga dilengkapi dengan fasilitas karaoke, menambah pilihan hiburan bagi pelanggan.
Amanaia tetap berkomitmen terhadap kehalalan bahan baku dan proses produksi, dengan sertifikasi halal yang sedang dalam proses.
Baca juga: Jelajahi Kuliner Kombinasi Ikan Pepes dan Selendang Biru di Hotel Aston Mojokero
"Kami ingin memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan," tutup Kevin.
Amanaia siap menjadi oasis kedamaian yang memanjakan lidah Anda dengan cita rasa Nusantara yang autentik.
Editor : Alim Perdana