Tongkat Virtual Tunanetra Karya Mahasiswa Untag Surabaya

Reporter : Alim Perdana
Septian Dwi Cahya mempraktekkan cara penggunaan Tongkat Virtual Tunanetra, yakni dengan dipasang layaknya sabuk di pinggang

SURABAYA - Mahasiswa Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Septian Dwi Cahya, berhasil mengembangkan alat pendeteksi halangan dan lubang berupa Tongkat Virtual Tunanetra. Inovasi tersebut merupakan wujud kepeduliannya terhadap tunanetra.

Inovasi ini merupakan hasil tugas akhir berjudul: Tongkat Virtual Tunanetra Mengetahui Halangan Lurus dan Lubang dengan Output Getaran dan Suara. Dalam penelitiannya, Septian melibatkan dua orang penyandang tunanetra.

Baca juga: SCWI Ajak Anak Muda Berantas Korupsi

Penggunaan Tongkat Virtual itupun cukup praktis, karena alat ini dirancang dalam bentuk kotak berukuran 10,5 cm x 17,5 cm x 5,8 cm yang dapat dipasang pada sabuk.

Baca juga: Bedah Penguatan Kapasitas Legislator dalam Disertasinya, Abdul Kadir Dapat Predikat Cuma Laude

Dilengkapi dengan fitur GPS tracking berbasis website, alat tersebut memungkinkan keluarga melacak lokasi pengguna secara real-time.

Setelah alat ini digunakan, GPS akan mengirimkan data lokasi ke program yang hanya dapat diakses oleh keluarga, asalkan terhubung dengan hotspot dari handphone atau Mi-Fi.

Baca juga: Untag Surabaya Expo 2025: Kolaborasi UKM Untag Surabaya Memajukan Kreativitas dan Nasionalisme

Tongkat Virtual Tunanetra memiliki kemampuan mendeteksi halangan lurus dengan akurasi jarak maksimal 50 cm dan lubang di jalan dengan akurasi jarak maksimal 100 cm. Saat digunakan, bakal ada peringatan berupa suara dan getaran yang mudah dikenali pengguna.

Editor : Alim Perdana

Wisata dan Kuliner
Berita Populer
Berita Terbaru