Tongkat Virtual Tunanetra Karya Mahasiswa Untag Surabaya

ayojatim.com
Septian Dwi Cahya mempraktekkan cara penggunaan Tongkat Virtual Tunanetra, yakni dengan dipasang layaknya sabuk di pinggang

SURABAYA - Mahasiswa Teknik Informatika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Septian Dwi Cahya, berhasil mengembangkan alat pendeteksi halangan dan lubang berupa Tongkat Virtual Tunanetra. Inovasi tersebut merupakan wujud kepeduliannya terhadap tunanetra.

Inovasi ini merupakan hasil tugas akhir berjudul: Tongkat Virtual Tunanetra Mengetahui Halangan Lurus dan Lubang dengan Output Getaran dan Suara. Dalam penelitiannya, Septian melibatkan dua orang penyandang tunanetra.

Baca juga: Pandawa Mbangun Ngamarta, Filosofi Bangun Negeri di Dies Natalis Untag Surabaya ke-67

Penggunaan Tongkat Virtual itupun cukup praktis, karena alat ini dirancang dalam bentuk kotak berukuran 10,5 cm x 17,5 cm x 5,8 cm yang dapat dipasang pada sabuk.

Baca juga: Penuh Haru Untag Surabaya Kukuhkan 1.654 Wisudawan dalam Wisuda ke-13. Satu Mahasiswa Lulus in Absentia

Dilengkapi dengan fitur GPS tracking berbasis website, alat tersebut memungkinkan keluarga melacak lokasi pengguna secara real-time.

Setelah alat ini digunakan, GPS akan mengirimkan data lokasi ke program yang hanya dapat diakses oleh keluarga, asalkan terhubung dengan hotspot dari handphone atau Mi-Fi.

Baca juga: Prof. Mulyanto Nugroho Kembali Pimpin Untag Surabaya, Dorong Internasionalisasi Kampus

Tongkat Virtual Tunanetra memiliki kemampuan mendeteksi halangan lurus dengan akurasi jarak maksimal 50 cm dan lubang di jalan dengan akurasi jarak maksimal 100 cm. Saat digunakan, bakal ada peringatan berupa suara dan getaran yang mudah dikenali pengguna.

Editor : Alim Perdana

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru