SURABAYA – Pemerintah Kota Surabaya meresmikan Rumah Potong Hewan Unggas (RPH-U) di Jl. Raya Menganti Jeruk No. 277, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, pada Kamis (21/8/2025).
Peresmian dilakukan oleh Wali Kota Surabaya bersama Direktur Utama RPH Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, sebagai langkah strategis memastikan kualitas dan keamanan pangan bagi masyarakat.
Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama menegaskan, peningkatan infrastruktur perdagangan dan pangan seperti RPH-U harus diimbangi dengan kebijakan perdagangan internasional yang cermat.
Menurutnya, dengan adanya kesepakatan dagang EU CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement), Indonesia—khususnya Jawa Timur—memiliki peluang besar memperluas pasar ekspor ke Eropa.
“EU CEPA adalah pintu masuk besar bagi produk Indonesia ke Eropa. Namun, pemerintah harus hadir dalam bentuk prudential trade, agar pelaku usaha tidak terjebak risiko penipuan dan tetap terlindungi,” ujar senator cantik yang akrab disapa Ning Lia itu.
Ning Lia juga mengapresiasi capaian positif Jawa Timur dalam sektor peternakan. Berdasarkan data BPS 2023–2024, produksi daging unggas di Jawa Timur meningkat signifikan sebesar 768.232 kg.
Kota Surabaya sendiri mencatat kenaikan produksi daging unggas – ayam petelur sebanyak 6.994 kg.
Kenaikan produksi juga terjadi pada daging unggas itik dan ayam buras (ayam kampung).
Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Timur tidak hanya mampu menjaga ketahanan pangan, tetapi juga memiliki potensi besar untuk memperkuat daya saing di pasar ekspor.
Menurut Ning Lia, prudential trade menjadi kunci agar perdagangan internasional berjalan sehat dan berkelanjutan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan pemerintah meliputi diversifikasi pasar, perlindungan investasi, manajemen risiko kurs, hingga pengawasan praktik perdagangan curang.
“Negara juga harus hadir melalui regulasi yang jelas dan transparan, serta menjalin kemitraan dengan sektor swasta. Dengan begitu, pelaku usaha bisa fokus meningkatkan kualitas produk tanpa dibayangi ketidakpastian,” tambahnya.
Ning Lia menegaskan bahwa momentum peningkatan produksi unggas dan peresmian RPH-U Surabaya harus dimanfaatkan sejalan dengan peluang ekspor lewat EU CEPA.
Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat perlu berjalan bersama membangun ekosistem perdagangan yang stabil, sehat, dan berdaya saing tinggi.
“Dengan dukungan infrastruktur seperti RPH-U dan kebijakan prudential trade, Jawa Timur berpotensi menjadi motor ekspor pangan unggulan Indonesia ke pasar global,” pungkas Ning Lia.
Editor : Diday Rosadi