HKJS 2025: SURABAYA dan Refleksi Warisan Perjuangan Sebagai Kota Pahlawan

Danny Budiman, Founder Jungle Hospitality Management. Foto/DokPribadi
Danny Budiman, Founder Jungle Hospitality Management. Foto/DokPribadi

Sebagai seorang yang lahir di Surabaya, kota ini telah menjadi tempat saya membangun mimpi. Saya lahir di Surabaya, kecil di Surabaya dan tumbuh menjadi dewasa di kota yang penuh sejarah perjuangan dan kepahlawanan.

Surabaya dengan slogan "WANI" yang digaungkan oleh suporter fanatik sepakbola Persebaya Surabaya, yang dibangun dari keberagamaan etnis masyarakatnya, menyuguhkan sebuah loyalitas tanpa batas, cerminan dan identitas akan semangat kebersamaan dan gotong royong orang-orangnya.

Hal itu pula yang telah membentuk kehidupan saya hingga saat ini.

Nilai-nilai keberanian yang menjadi tradisi dan budaya warga Surabaya, seolah menjadi doktrin perjuangan dan DNA yang diwariskan kota ini. Maka tak heran, jika Surabaya dijuluki Kota Pahlawan.

Dalam sejarahnya, Kota Surabaya juga telah menjadi salah satu tonggak sejarah utama lahirnya bangsa Indonesia yang merdeka. Dalam konteks politik pra kemerdekaan kala itu, Surabaya menjadi kota yang melahirkan embrio tokoh sentral pergerakan kemerdekaan.

Sebut saja, Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang akrab disapa HOS Tjokroaminoto. Seorang pemikir, diplomat dan mendapat julukan Guru Bangsa karena berhasil menjalankan gagasan-gagasannya tentang kemerdekaan, kesetaraan, dan keberpihakannya pada kaum kecil. Hingga akhirnya, juga berhasil melahirkan anak-anak ideologis yang dikagumi dunia, seperti Soekarno, sang proklamator Indonesia dan menjadi presiden pertama Indonesia.

Sedangkan dari sisi ekonomi, Surabaya telah menjadi salah satu pusat perekonomian terbesar sejak zaman kerajaan.

Surabaya telah menjadi akses penting membuka jalur perdagangan Nusantara kala itu. Surabaya juga menjadi kota yang mampu mempertahankan eksistensinya sebagai kota penghubung kepentingan ekonomi dari berbagai bangsa-bangsa di dunia.

Bahkan, sekarang Surabaya juga berpotensi akan menjadi jembatan budaya, ekonomi, Indonesia dan negara lain di dunia, salah satunya adalah dengan visi dan misi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang akan menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. 

Selama 732 tahun Surabaya membangun eksistensinya. Melewati berbagai peristiwa, mulai masa kerajaan Nusantara yang monarki, hingga menjadi Negara Indonesia yang republik dengan sistem politik demokrasi. Surabaya selalu mengambil peran pentingnya dalam membangun sejarah dan peradabannya.

Saya sendiri yang lahir dan besar di Surabaya, amat sangat bangga dengan kota ini. Surabaya, bagi saya adalah kota yang berhasil mengajarkan sebuah perjuangan, kegigihan, kepahlawanan, serta nilai-nilai kemanusiaan.

Di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) 2025 ini, ada harapan besar, bahwa ditengah masifnya pembangunan dan transformasi digital, Surabaya tak kehilangan ruhnya sebagai kota yang ramah.

Tidak juga meninggalkan tradisi dan budaya kekeluargaanya, juga bisa menjadi kota pemersatu dan lahirnya sosok-sosok pahlawan yang memiliki ide dan gagasan yang mendunia.

Selamat Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) 2025. Semoga bisa menjadi kota harapan dan kota yang nyaman bagi warganya.

Tetap tumbuh dan berkembang menjadi kota yang maju, modern namun juga tetap mempertahankan nilai-nilai kemanusiaannya.

 

Penulis :

Danny Budiman - Warga Surabaya

  • Praktisi Hospitality
  • Founder Jungle Hospitality Management

Editor : Amal Jaelani