JEMBER - Mahasiswa Pecinta Alam Semesta (MAPENSA) Universitas Jember, berkolaborasi dengan ECOTON (Ecological Observation and Wetlands Conservation), sukses menyelenggarakan Pelatihan Analisis Mikroplastik bertajuk “Pelatihan Analisis Mikroplastik: Menguak Ancaman Tersembunyi di Alam”.
Pelatihan yang diikuti 52 mahasiswa dari berbagai organisasi pecinta alam di Kabupaten Jember ini digelar di Gedung Graha Sabha Wyawasaya, Fakultas Pertanian Universitas Jember.
Pelatihan menghadirkan dua narasumber kompeten dari ECOTON: Ilham Faqih Fijratulloh, peneliti mikroplastik, dan Tonis Afrianto, S.I.Kom., Manager Program Zero Waste ECOTON. Keduanya memberikan pemahaman komprehensif tentang bahaya mikroplastik dan pentingnya kepedulian lingkungan.
Materi pelatihan fokus pada mikroplastik, partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter. Ilham menjelaskan, Plastik tidak terurai sepenuhnya, melainkan terpecah menjadi partikel lebih kecil yang tetap berbahaya.
Mikroplastik dapat masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan minuman, menembus selaput epitel dan masuk ke aliran darah.
"Partikel di bawah 20 mikrometer bahkan dapat menyebar ke organ vital, menyebabkan efek toksik serius,” terangnya.
Lebih lanjut, Tonis menambahkan bahwa mikroplastik memicu inflamasi kronis karena tidak dapat dihancurkan tubuh, menyebabkan apoptosis dan nekrosis sel.
“Mikroplastik juga mengalami bioakumulasi, menumpuk di tubuh dan menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang,” jelasnya.
Pelatihan diakhiri dengan sesi praktik analisis mikroplastik dan diskusi strategi mitigasi, termasuk gerakan zero waste yang dikampanyekan ECOTON. Antusiasme peserta sangat tinggi, terutama setelah menyadari dampak serius mikroplastik terhadap kesehatan dan lingkungan.
Isfan, anggota Mahasiswa Pecinta Alam MAHADIPA, mengungkapkan, kegiatan ini bermanfaat karena kita jadi tahu makanan dan minuman kita sudah tercampur mikroplastik, dan kita diajarkan cara menguranginya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi antara akademisi, aktivis, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan gaya hidup ramah lingkungan dan bebas polusi plastik.
Slogan "Kecil Bentuknya, Besar Dampaknya" menjadi pengingat akan bahaya mikroplastik yang seringkali luput dari perhatian.
Editor : Alim Perdana