Ratusan Umat Katolik HKY Katedral Surabaya Doakan Mendiang Paus Fransiskus dalam Misa Oktaf Paskah

Ratusan umat di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus (HKY) Katedral Surabaya mengikuti Misa Oktaf Paskah dengan intensi khusus untuk mendoakan Paus Fransiskus. Foto: Muhammad Iffan Maulana/Ayojatim
Ratusan umat di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus (HKY) Katedral Surabaya mengikuti Misa Oktaf Paskah dengan intensi khusus untuk mendoakan Paus Fransiskus. Foto: Muhammad Iffan Maulana/Ayojatim

SURABAYA - Ratusan umat di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus (HKY) Katedral Surabaya mengikuti Misa Oktaf Paskah dengan intensi khusus untuk mendoakan Paus Fransiskus, yang wafat pada Senin (21/4) di usia 88 tahun.

Misa di HKY Katedral dimulai pukul 18.00 WIB, dipimpin oleh Uskup Surabaya, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo atau Romo Didik, bersama barisan imam. Suasana khidmat semakin terasa dengan iringan bunyi lonceng dan ratusan umat berdiri menyambut kedatangan romo.

Romo Didik membuka misa dengan ungkapan duka cita atas kepergian Paus Fransiskus pada pagi hari Senin (21/4/2025) waktu Roma. Pesan suara dari Piero Pioppo, Nunsius Apostolik Tahta Suci Vatikan untuk Indonesia, disampaikan sebagai bagian dari perayaan tersebut.

“Kami komunitas Jemaat Katolik Paroki Hati Kudus Katedral Surabaya memimpin perayaan Ekaristi Pekan Paskah Oktaf Paskah namanya yang kami dedikasikan khusus untuk doa bagi Bapak Suci Paus Fransiskus yang baru saja dipanggil Tuhan kemarin,” ujarnya kepada awak media Selasa (22/4/2025).

Dalam kesempatan itu, Romo Didik menyampaikan terima kasih kepada seluruh umat Katolik serta komunitas lintas agama dan masyarakat luas yang telah turut berbelasungkawa atas meninggalnya Paus Fransiskus.

“Kami sangat bersyukur karena dalam perayaan Ekaristi ini tidak hanya hadir umat Katolik saja, tetapi juga saudara-saudara Kristiani lainnya serta berbagai lapisan masyarakat lintas agama yang menunjukkan simpati dan apresiasi mereka melalui ungkapan belasungkawa bagi Bapak Suci Paus Fransiskus,” katanya.

Menurut Romo Didik, kepemimpinan Paus Fransiskus sebagai seorang rohaniwan sangat dihargai oleh berbagai kalangan masyarakat. Sosoknya dianggap sebagai teladan progresif yang membawa semangat perjuangan bagi kaum lemah dan tersingkirkan.

“Hampir semua ungkapan belasungkawa ini bukan sekadar bentuk duka cita biasa; melainkan sebuah apresiasi mendalam terhadap kepemimpinan spiritual Paus Fransiskus. Beliau adalah sosok teladan yang progresif sekaligus tokoh spiritual teguh yang menghadirkan kasih Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.

Romo Didik berharap setelah kepergian Paus Fransiskus akan segera terpilih pemimpin baru Gereja Katolik agar dapat membawa gereja menuju masa depan sesuai tanda-tanda zaman saat ini.

“Kita semua berdoa agar segera terpilih paus baru sehingga gereja mendapatkan kepemimpinan segar dan tepat guna menghadapi tantangan zaman ke depan. Itulah harapan serta doa kami pada sore hari ini,” tutupnya penuh harap.

Editor : Alim Perdana