SURABAYA – Sebanyak 1.633 siswi dari 73 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Dasar (SD) di Surabaya dan sekitarnya berpartisipasi dalam MilkLife Soccer Challenge Surabaya 2025.
Turnamen sepak bola putri ini digelar pada 19 hingga 23 Februari 2025 di Stadion Bogowonto dan Stadion Brawijaya Kodam V.
Selain pertandingan utama, ajang ini juga menghadirkan Festival SenengSoccer, sebuah kompetisi seru yang dirancang khusus untuk siswi kelompok usia (KU) 8 atau anak berusia 6-8 tahun.
Festival SenengSoccer merupakan inovasi baru yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife untuk memperkenalkan sepak bola kepada anak-anak sejak dini. Program ini bertujuan menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga sekaligus mempersiapkan regenerasi pemain untuk kategori KU 10.
Teddy Tjahjono, Program Director MilkLife Soccer Challenge, menjelaskan bahwa Festival SenengSoccer dirancang untuk menciptakan ekosistem sepak bola putri yang kuat di level dasar.
“Kami ingin mengenalkan gerakan-gerakan dasar sepak bola dengan cara yang menyenangkan. Melalui festival ini, kami berharap dapat menumbuhkan minat dan kecintaan siswi KU 8 terhadap sepak bola,” ujar Teddy.
Ia menambahkan, tantangan dalam Festival SenengSoccer disesuaikan dengan perkembangan fisik anak-anak usia 6-8 tahun. Meski demikian, kegiatan ini tetap mencakup teknik dasar sepak bola seperti lari, dribbling, melempar, dan menendang bola.
“Tujuannya adalah agar mereka merasa senang dan termotivasi untuk terus bermain sepak bola,” jelas Teddy.
Tim sepak bola putri meluapkan kesedihan usai gagal melaju ke babak selanjutnya dalam MilkLife Soccer Challenge Surabaya 2025
Asep Sunarya, Assistant Coach MilkLife Soccer Challenge, menambahkan bahwa rintangan dalam festival ini dirancang untuk melatih kecepatan, ketangkasan, dan daya tahan.
“Gerakan-gerakan yang diajarkan, seperti lari zig-zag dan dribbling, akan membantu mereka lebih familiar dengan permainan sepak bola saat naik ke kategori KU 10,” ujar Asep.
Selama dua hari penyelenggaraan, Festival SenengSoccer diikuti oleh 141 siswi. Arsyla Sakhi Mila Rabbani, siswi kelas 1 SDN Keputran VI/337 Surabaya, berhasil menjadi peserta tercepat dengan catatan waktu 38,89 detik. Arsyla, yang juga tergabung dalam tim KU 10 sekolahnya, mengaku sangat menikmati kegiatan ini.
“Seru banget bisa main sepak bola sambil olahraga dan menambah teman. Aku suka latihan sepak bola di rumah dengan kakak. Aku punya cita-cita jadi pemain sepak bola profesional seperti kak Locita,” ujar Arsyla yang berusia 7 tahun itu.
Dukungan dari sekolah dan orang tua menjadi faktor penting dalam mendorong minat anak-anak terhadap sepak bola. Triana Lestari, guru sekaligus ofisial SDN Kendangsari IV Surabaya, mengungkapkan bahwa partisipasi siswi dalam festival ini merupakan langkah awal untuk mempersiapkan regenerasi tim KU 10.
“Kami mendukung penuh para siswi untuk berprestasi melalui olahraga sepak bola. Gerakan-gerakan dalam festival ini sangat bermanfaat untuk perkembangan fisik dan mental mereka,” kata Triana.
MilkLife Soccer Challenge Surabaya 2025 sendiri diikuti oleh 106 tim KU 12 dan 40 tim KU 10. Pertandingan akan berlanjut ke babak semifinal dan final pada Minggu, 23 Februari 2025, di Stadion Bogowonto, Surabaya.
Daftar Juara Festival SenengSoccer:
Juara 1: Arsyla Sakhi Mila Rabbani – SDN Keputran VI/337
Juara 2: Naura Oktavia Maharani – SDN Keputran VI/337
Juara 3: Alda Syahkura Nur Yakin – SDN Rangkah VI/168
MilkLife Soccer Challenge adalah turnamen sepak bola putri yang digagas oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife. Turnamen ini diperuntukkan bagi siswi SD dan MI dengan kategori usia KU 10 dan KU 12.
Pertandingan menggunakan bola ukuran 4 (diameter 63,5-66 cm, berat 0,33-0,36 kg) dengan lapangan berukuran 24x40 meter dan gawang 2x5 meter. Durasi pertandingan adalah 2x10 menit dengan istirahat 5 menit.
MilkLife Soccer Challenge bertujuan membangkitkan semangat berolahraga di kalangan siswi SD serta mencetak pesepak bola putri berbakat yang dapat mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Turnamen ini digelar sebanyak 18 kali dalam setahun di 8 kota, yaitu Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang, Bandung, Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
Editor : Alim Perdana