SURABAYA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur bekerja sama dengan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya menggelar pelatihan public speaking untuk membangun personal branding melalui keterampilan berbicara di depan publik secara percaya diri dan efektif.
Ketua Himpunan Humas Hotel Kota Surabaya Kus Andi, yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut, menekankan jika kepercayaan diri dalam berbicara dapat dibangun melalui persiapan matang dan latihan yang konsisten.
"Banyak orang sebenarnya bisa berbicara dengan baik, tetapi rasa gugup sering menjadi penghalang. Kunci utamanya adalah percaya pada diri sendiri dan memahami audiens," kata Kus saat menyampaikan materi dalam rangkaian Pameran Foto dan Karikatur Pilkada Serentak Jatim 2024 di Royal Plaza Surabaya.
Menurut Kus, ada lima aspek utama dalam public speaking yang harus dibangun, yakni rasa percaya diri agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens.
"Kedua, postur dan bahasa tubuh yang terbuka serta gestur yang natural akan membuat pembicara terlihat lebih meyakinkan," katanya.
Ketiga, kata dia, mengenali audiens dan suasana dengan melakukan riset atau bertanya kepada penyelenggara jika itu dalam acara atau mempelajari latar belakang lawan bicara agar komunikasi lebih efektif.
Keempat, lanjutnya, menjaga kontak mata dengan pendengar untuk meningkatkan keterhubungan dan menunjukkan keseriusan dalam menyampaikan pesan.
"Terakhir, gaya berbicara harus disesuaikan dengan karakter masing-masing agar lebih nyaman dan autentik. Hal ini bisa menjadi ciri khas dalam membangun kepercayaan dengan lawan bicara, sehingga harus dipersiapkan terlebih dahulu," ujarnya.
Kus menambah, semua hal itu muaranya adalah untuk membangun personal branding yang nantinya berdampak pada rasa percaya audiens atau lawan bicara.
"Tujuan agar bisa cakap berkomunikasi adalah membuat personal branding yang baik buat kita sendiri dan mendapatkan kepercayaan dari klien atau audiens," tuturnya.
Salah satu peserta, Aliya Putri Shafira, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya, mengaku mendapatkan wawasan baru mengenai teknik berbicara di depan umum.
"Materi yang disampaikan Mas Kus cukup menarik dan memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, ketika berbicara di depan publik, penting untuk memiliki ilmu yang cukup dan percaya diri dengan apa yang sudah kita kuasai," katanya.
Ia menambahkan bahwa membangun kepercayaan diri sangat penting agar berani tampil di depan umum.
"Ada banyak hal yang saya pelajari dari sesi ini, terutama karena saya berasal dari prodi Ilmu Komunikasi dan mulai terjun di dunia fotografi. Semoga bisa bertemu Mas Kus di lain kesempatan," ujarnya.
Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) PFI Surabaya, Ali Masduki, mengatakan bahwa pelatihan public speaking menjadi keterampilan yang penting bagi pewarta foto, terutama karena mereka sering berinteraksi dengan publik.
"Ini menjadi bekal bagi kami, terutama setelah gantung kamera (pensiun), agar tetap bisa berbagi ilmu dan menjadi pembicara di berbagai kesempatan," katanya.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada KPU Jatim dan H3 Surabaya yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelatihan public speaking ini," ucapnya.
Editor : Redaksi