SURABAYA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis temuan risetnya terkait 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Riset ini menggunakan pendekatan berbeda dengan survei konvensional, menganalisis program pemerintah berdasarkan dampak positif dan negatifnya.
Temuan utama menunjukkan tiga program unggulan dengan skor positif tertinggi: Program Makan Bergizi Gratis, Rehabilitasi dan Renovasi Sekolah, serta Swasembada Pangan. Sebaliknya, wacana Pilkada dipilih DPRD mendapat skor negatif terburuk.
Meskipun survei Kompas menunjukkan approval rating di atas 80%, LSI Denny JA menggunakan Weight Scoring Model dan aplikasi LSI Internet untuk evaluasi yang lebih komprehensif. Model ini mempertimbangkan dampak strategis, dampak langsung, keberlanjutan, sentimen publik, dan dukungan politik.
"Seratus hari pertama adalah momen krusial di mana kepercayaan rakyat terbentuk," jelas peneliti LSI Denny JA. Metode ini memperlihatkan substansi kebijakan, bukan hanya angka.
Riset LSI Denny JA mengidentifikasi 9 program positif dan 3 program negatif. Program Makan Bergizi Gratis meraih skor tertinggi (8,4) karena dampaknya yang langsung pada pengurangan stunting dan peningkatan kesehatan.
Rehabilitasi dan Renovasi Sekolah (8,0) dinilai penting untuk pemerataan akses pendidikan, sementara Swasembada Pangan (7,8) dianggap strategis untuk ketahanan pangan nasional.
Program-program lain yang mendapat skor positif antara lain Peningkatan Kesejahteraan Guru, Kenaikan Upah Minimum Nasional, Keanggotaan Indonesia dalam BRICS, Program Transisi Energi Hijau, Pemberantasan Judi Online, dan Penurunan Harga Tiket Transportasi Publik.
Di sisi lain, usulan Pilkada dipilih DPRD mendapat skor negatif terburuk (-7,9) karena berpotensi melemahkan demokrasi dan meningkatkan korupsi. Pembentukan Kabinet Jumbo (-6,8) dinilai inefisien, sementara penghapusan piutang macet UMKM (-5,7) berisiko menimbulkan moral hazard.
Riset ini juga menganalisis percakapan daring selama periode 20 Desember 2024 hingga 20 Januari 2025. Prabowo Subianto mendominasi percakapan dengan jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan tokoh politik lainnya, sementara Gibran Rakabuming Raka juga memiliki angka signifikan.
Meskipun Program Makan Bergizi Gratis mendapat apresiasi tinggi, riset juga menyoroti tantangan implementasi, anggaran, dan komunikasi publik yang perlu segera diatasi.
LSI Denny JA menyimpulkan bahwa 100 hari Prabowo-Gibran menunjukkan langkah awal yang menjanjikan, namun tantangan besar masih menanti. Mereka menekankan pentingnya memperbaiki program yang ada dan menghindari kebijakan yang berpotensi menimbulkan kontroversi.
Editor : Alim Perdana