Yenny Wahid dan Senator Lia Istifhama Hadiri Haul ke-16 dan Tasyakuran Gelar Kepahlawan Gus Dur di Taman Bungkul

Reporter : Diday Rosadi
Haul ke-16 Gus Dur diperingati di Taman Bungkul, Surabaya. foto: Dok/B59.

SURABAYA — Barikade Gus Dur (BGD) Jawa Timur menggelar Haul ke-16 KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Taman Bungkul, Surabaya, Kamis (18/12/2025) malam.

Kegiatan ini menjadi momentum reflektif mengenang sosok Bapak Bangsa sekaligus tasyakuran atas penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional oleh negara.

Baca juga: Pemprov Jatim Raih Dua Penghargaan Bergengsi, Lia Istifhama Apresiasi Capaian Ketenagakerjaan

Haul Gus Dur tersebut dihadiri berbagai tokoh nasional dan daerah, di antaranya putri Gus Dur, Yenny Wahid, Anggota DPD RI Dr. Lia Istifhama.

Hadir pula Plt Asisten Pemprov Jawa Timur Ahmad Djazuli, jajaran Forkopimda DPRD Surabaya, Kementerian Agama Kota Surabaya, serta tokoh lintas agama dari berbagai latar belakang.

Haul tahun ini mengusung tema “Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur”.

Dalam kesempatan itu, Yenny Wahid menyampaikan orasi kebangsaan. Ia menegaskan nilai utama yang selalu diajarkan Gus Dur adalah hidup yang bermanfaat bagi sesama.

“Yang terpenting dalam kehidupan adalah migunani, bermanfaat. Itu yang selalu diajarkan bapak dan ibu saya,” ungkap Yenny Wahid.

Sementara itu, Anggota DPD RI Lia Istifhama menyampaikan refleksi mendalam tentang keteladanan Gus Dur sebagai tokoh bangsa yang mengajarkan kecerdasan, kemanusiaan, dan kebhinnekaan dalam balutan sikap humoris dan humanis.

Baca juga: Senator Lia Istifhama: Hakordia 2025, Momentum Strategis Membangun Integritas di Seluruh Lini Pemerintahan

“Haul ke-16 ini menjadi ruang refleksi bersama atas ajaran Gus Dur tentang pentingnya menjaga kebhinnekaan demi keberlangsungan bangsa,” ujar senator yang akrab disapa Ning Lia tersebut.

Menurut Ning Lia, Gus Dur juga memberikan teladan tentang pentingnya pemikiran dan tulisan dalam membangun peradaban bangsa.

Melalui karya-karyanya, Gus Dur menegaskan bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin yang menjunjung tinggi persatuan dan perlindungan terhadap hak-hak minoritas.

“Gus Dur mengajarkan kita bagaimana senyuman, komunikasi yang humanis, dan hubungan interpersonal menjadi kunci terciptanya masyarakat yang berkeadaban,” tambah Ning Lia. 

Baca juga: Senator Lia Istifhama: Misi Dagang Gubernur Khofifah, Langkah Konkret Perkuat Perdagangan Antar Daerah dan Negara

Ia berharap nilai-nilai keteladanan Gus Dur terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga terwujud khairunnas anfa’uhum linnas, masyarakat kebajikan yang setiap langkah dan tutur katanya membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara.

“Nilai-nilai humanis yang ditanamkan Gusdur menjadi inti dalam terwujudunya kebermanfaatan untuk orang lain,” kata Ning Lia yang juga keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa itu. 

Ketua Barikade Gus Dur Jawa Timur, Ahmad Arizal, mengatakan haul ini dihadiri lebih dari seribu peserta yang merupakan pecinta Gus Dur dari berbagai daerah di Jawa Timur dan lintas komunitas.

“Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional dan ikon pluralisme masih menjadi magnet kuat bagi masyarakat lintas agama dan golongan,” pungkas Ahmad.

Editor : Diday Rosadi

Wisata dan Kuliner
Berita Populer
Berita Terbaru