PT SGN Gelar National Sugar Summit 2025 di Surabaya, Langkah Nyata Swasembada Gula 2026

Reporter : AM Lukman J
Dirut SGN, Mahmudi bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Abdul Roni Angkat, saat NSS 2025. Foto: Humas SGN/Ayojatim

SURABAYA – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) jadi tuan rumah National Sugar Summit (NSS) 2025 di Surabaya, yang di gelar di Grand City Surabaya, Jl. Walikota Mustajab No.1, Ketabang, Kec. Genteng, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/12/2025).

Acara bertema “Memperkuat Ketahanan Pangan dan Energi melalui Transformasi Industri Gula” ini kumpulkan pemangku kepentingan gula nasional.

Baca juga: Pemprov Jatim Raih Tiga Penghargaan Bergengsi dalam Ajang Innovative Government Award 2025

Hadir Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Plt Dirjen Perkebunan Kementan Abdul Roni Angkat, dan Dirut PT SGN Mahmudi.

Forum ini jadi momentum strategis dorong swasembada gula konsumsi 2026.

Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi menyampaikan bahwa penyelenggaraan NSS 2025 bertujuan untuk menghimpun seluruh pemangku kepentingan industri gula, baik dari BUMN maupun swasta, dalam satu forum kolaboratif.

Mahmudi menegaskan bahwa sinergi seluruh pihak, khususnya antar pabrik gula, menjadi kunci utama untuk bersama-sama menyukseskan target swasembada gula konsumsi nasional pada tahun 2026.

"Gelaran NSS 2025, juga diharapkan dapat menjadi rekomendasi dan langkah strategis yang mampu memperkuat daya saing serta keberlanjutan industri gula nasional, sekaligus mendorong terwujudnya kemandirian gula Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Gubernur Khofifah Raih Woman Empower Award 2025 Atas Dedikasinya Melayani Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan

Di sela acara, Plt Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Abdul Roni Angkat, juga menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam menyukseskan program swasembada gula.

Menurutnya, program swasembada gula tidak hanya berorientasi pada peningkatan produksi, tetapi juga berkaitan erat dengan kemandirian bangsa, peningkatan kesejahteraan petani, serta penguatan ketahanan pangan nasional.

"Tahun 2026 Indonesia dipastikan tidak lagi mengimpor gula kristal putih. Fokus kita selanjutnya adalah menyelesaikan kekurangan gula rafinasi sekitar 5 juta ton hingga 2029," terang Abdul Roni.

Baca juga: Kunjungan kerja PT Sinergi Gula Nusantara dan Kementerian Pertanian ke Mako Lantamal V Surabaya memperkuat sinergi hilir

Sedangkan Gubernur Khofifah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki peran strategis sebagai lumbung tebu nasional dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung target nasional.

Khofifah juga menegaskan pentingnya dukungan seluruh pemangku kepentingan agar misi besar pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula konsumsi dapat tercapai pada tahun 2026.

"Presiden menggariskan target swasembada gula konsumsi dapat dicapai pada 2026. Untuk mendukung hal tersebut, Jawa Timur ditargetkan melakukan program bongkar ratoon seluas 70.000 hektare," kata Khofifah.

Editor : Amal Jaelani

Wisata dan Kuliner
Berita Populer
Berita Terbaru