SURABAYA - Musaffa' Safril, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur periode 2024 - 2028 dinobatkan sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif Nahdliyin Tahun 2025 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN).
Ketua Umum Forkom Jurnalis Nahdliyin, Muhamad Didi Rosadi mengungkapkan Musaffa' Safril adalah salah satu dari 16 figur yang dinobatkan sebagai Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif tahun 2025.
Proses perjalanan karirnya yang mulai dari bawah menjadi inspirasi tersendiri bagi generasi muda di bawahnya.
Sosok Safril bisa menjadi contoh bagi kader muda NU lain, bahwa keterbatasan tidak menjadi halangan untuk berproses dan meraih cita-cita.
Ia menambahkan, dengan kerja keras, dedikasi dan mau terus belajar, apa yang kita cita-citakan bisa diraih.
"Sebagai Ketua Ansor, sosok Safril adalah penggerak pemuda. Sebagai pengusaha sarung batik, ia adalah penggerak ekonomi masyarakat. Ia bisa memberi manfaat bagi sesama," kata pria yang akrab disapa Diday itu, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: Di Depan Ribuan Santri, Mas Ibin Terima Penghargaan Tokoh Muda Nahdliyin Inspiratif 2025
Sosok Safril dinilai Inspiratif oleh Perkumpulan Forkom Jurnalis Nahdliyin karena ia tumbuh dari bawah. Pria asal Sumenep itu berproses di Ansor, tidak instan.
"Saya mulai berkhidmat di Ansor mulai dari tukang aduk kopi di zaman Ketua GP Ansor Jatim Mas Alfa Isnaeni almarhum," kenang Safril.
Pria yang pernah menjadi marbot masjid di kawasan Rungkut, Surabaya itu mengaku tak pernah bercita-cita menjadi Ketua GP Ansor Jawa Timur. Bahkan, niat pun saya tidak berani.
Jawa Timur adalah basis besar Gerakan Pemuda Ansor. Karena itu, Safril tak pernah bermimpi menjadi Ketua Pimpinan Wilayah. Namun jalan hidup akhirnya membawa anak petani tembakau itu memimpin organisasi massa kepemudaan terbesar di tingkat Jawa Timur tersebut.
"Menjadi Ketua Ansor Jatim adalah garis tangan. Saya ini hanya anak petani tembakau, karena itu di organisasi niatnya berkhidmat. Jabatan ini saya anggap amanah. Kalau ini dinilai Inspiratif oleh sahabat-sahabat jurnalis FJN, saya ucapkan terima kasih," pungkas Safril.
Editor : Diday Rosadi