Beberapa waktu lalu, saya menonton video yang disebarkan Sahara tentang perilaku Kyai Mim yang joget-joget, teriak, bahkan melempar tubuh ke tanah saat dimarahi pihak Sahara. Video ini viral dan menjadi sorotan publik.
Awalnya, saya merasa terkejut dan berpikir, “Ini di luar kewajaran.” Namun, ketika saya mengetahui bahwa Kyai Mim adalah dosen filsafat yang mendalami tarikat, tasawuf, dan simbolisme metaforis, saya mulai memahami perilaku itu sebagai ekspresi spiritual dan cara beliau menghadapi konflik secara nonkonvensional.
Baca juga: Mengenang Sosok Danny Budiman: Jejak Rock and Roll di Dunia Hospitality
Saya langsung teringat kisah Abunawas, yang sering menghadapi masalah dengan cara lucu atau aneh, tetapi selalu ada maksud tersirat di balik tindakannya.
Begitu juga Kyai Mim. Langkah-langkah yang tampak aneh itu sebenarnya menyimpan pesan simbolik, tanpa harus konfrontasi langsung. Mengetahui hal ini membuat saya tersadar betapa mudahnya masyarakat menilai perilaku seseorang tanpa memahami konteks.
Viral-nya video ini dan tuduhan yang muncul bahkan membuat Kyai Mim sementara kehilangan pekerjaan dan harus pindah dari lingkungan tempat tinggalnya karena diusir oleh RT/RW-nya.
Baca juga: Membaca Ulang Kritik Purbaya: Antara Retorika dan Realitas Kebijakan
Bagi saya, kasus ini menjadi pengingat penting. Di era media sosial, reaksi cepat sering menilai permukaan, tanpa menyentuh makna di balik tindakan seseorang. Kyai Mim, dengan ekspresinya yang tampak “aneh”, sebenarnya menunjukkan bentuk perlawanan halus dan simbolik terhadap tekanan eksternal.
Saya belajar bahwa tindakan yang tampak lucu atau aneh kadang menyimpan makna mendalam, sebagaimana filosofi dan tasawuf yang beliau ajarkan.
Baca juga: Dari Kathmandu ke Jakarta: Pelajaran dari Daun Kering yang Terbakar
Penting bagi saya dan bagi kita semua untuk memahami konteks sebelum menilai, dan menghargai ekspresi yang mungkin berbeda dari kebiasaan umum.
Penulis : Achmad Choiron - Pemerhati Sosial & Dosen Fakultas Teknik Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Editor : Amal Jaelani