SURABAYA - Ratusan relawan Barisan Gus dan Santri (Baguss) melakukan aksi resik-resik resik lima ruangan di sisi Barat Gedung Negara Grahadi Surabaya, pasca terbakar karena aksi anarkis di penghujung Agustus.
Ruangan yang dibersihkan itu terdiri dari ruang kerja Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak, ruang kerja Kabiro Umum Yanuar Rachmadi, ruang protokoler, ruang Kabag Rumah Tangga dan stafnya serta Gudang milik Biro Umum.
Baca juga: Barisan Gus dan Santri Laporkan Akun Pelaku Ujaran Kebencian kepada Kiai NU dan Gubernur Khofifah
Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Provinsi Jawa Timur I Nyoman Gunadi, Ketua Barisan Gus dan Santri (Baguss) Jatim Gus Zakariah dan Sekreraris Baguss Jatim Gus Mohaimin.
Yusuf Hidayat, Sekjen Baguss mengungkapkan ada 117 relawan Baguss yang mengikuti kegiatan resik-resik di Grahadi pasca dibakar oknum massa pendemo. Pihaknya mewakili hampir seluruh pesantren yang ada di Jawa Timur.
Baca juga: Masyarakat Datangi Gedung Grahadi Beri Dukungan Moril kepada Gubernur Khofifah
"Kegiatan ini bentuk kecintaan para santri terhadap Jawa Timur. Sedangkan Gedung Grahadi ini simbol Jawa Timur," kata pria yang akrab disapa Gus Yusuf itu, Ahad (7/9/2025).
Alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang mangaku terpanggil secara hati nurani untuk membersihkan gedung yang pernah diperjuangkan oleh para pahlawan-pahlawan. Tentunya termasuk para kiai dan santri yang turut memperjuangkan Republik ini.
Gus Yusuf merinci sebanyak 117 orang itu terdiri dari 17 pengasuh pondok sekaligus pengurus Baguss dan 100 santri dan satriwati.
“Kami akan tuntaskan sampai nanti malam, karena besok harus dilakukan pemeliharaan lanjutan oleh Dinas PU Cipta Karya Pemprov Jatim. Di sini juga hadir Pak Nyoman selaku kepala dinas yang mendampingi para santri, ada juga dari tim ahli cagar budaya. Sehingga, kita bukan hanya membersihkan, tapi mengamankan aset-aset yang ada di gedung ini termasuk aset sejarah.
Editor : Diday Rosadi