SURABAYA – Setelah tiga minggu menunggu kepastian, Rasinem (77), seorang lansia asal Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya.
Ia merupakan salah satu orang terlantar yang ditampung di shelter Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur sebelum dipulangkan melalui jalur estafet menggunakan kapal laut, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Dinsos Jatim Pulangkan 17 Orang Telantar di Hari Kemerdekaan, Jabar Masih Mendominasi
Perjalanan panjang Rasinem bermula sejak lima bulan lalu. Setelah ditinggal wafat suaminya sebelum Lebaran 2025, ia memutuskan pergi seorang diri ke rumah adiknya di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Keluarga sempat meminta Rasinem untuk menetap di Sragen. Namun, karena masih memiliki rumah di Maluku Utara, ia memilih kembali ke kampung halaman.
Nahas, upaya kepulangan itu tidak berjalan lancar. Rasinem dan adiknya sempat memesan tiket pesawat serta jasa travel menuju Bandara Juanda Surabaya melalui seorang agen dengan biaya Rp1,7 juta. Namun, sesampainya di bandara, tiket yang dijanjikan tidak kunjung datang. Sang agen pun kabur tanpa jejak. Tanpa nomor kontak keluarga yang bisa dihubungi, Rasinem akhirnya terlantar dan tidak bisa melanjutkan perjalanan.
“Upaya penelusuran sudah kami lakukan, tetapi ternyata Rasinem tidak memiliki keluarga yang tinggal di Kabupaten Halmahera Barat,” jelas Liawati Suntiana, Ketua Tim Sub Substansi Penanganan Korban Bencana Sosial Bidang Penanganan Bencana Dinsos Jatim, melalui keterangan media, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Kampus ITS Wakif Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) Terbaik di Ajang BWI Awards 2025
Dinsos Jawa Timur kemudian memberikan pendampingan. Mengingat kondisi Rasinem yang sudah lanjut usia dan tidak memungkinkan untuk menempuh perjalanan estafet ke Makassar, Dinsos membelikan tiket kapal laut langsung menuju Pelabuhan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat. Rasinem juga turut menambahkan biaya pribadi sebesar Rp70 ribu untuk melengkapi ongkos perjalanan.
Selama menunggu pemulangan, Rasinem mendapatkan layanan dasar berupa makanan, tempat istirahat yang layak, serta pendampingan psikososial dari konselor, penyuluh, dan pekerja sosial.
Baca juga: Dinsos Jatim Fasilitasi Lansia Terlantar Asal Sigi yang Meninggal di Surabaya
Sebagai tambahan informasi, bahwa sejak awal 2025 hingga 22 Agustus 2025, Dinsos Jatim telah memulangkan 1.161 orang terlantar ke berbagai daerah asal.
Kasus Rasinem menjadi salah satu bukti komitmen pemerintah daerah dalam memastikan masyarakat yang terlantar tetap mendapat perhatian dan bantuan hingga bisa kembali ke keluarga maupun kampung halaman.
Editor : Amal Jaelani