JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 (FSEA500) 2025, menempati peringkat ke-69, naik dua peringkat dari tahun sebelumnya. Prestasi ini mencerminkan kinerja keuangan yang kuat dan komitmen perusahaan terhadap efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan.
Dengan total pendapatan audited Rp81,6 triliun di tahun fiskal 2024, Pupuk Indonesia menunjukkan konsistensi dalam memperkuat fundamental bisnisnya.
Baca juga: Sengkarut Pupuk Subsidi, UNEJ Ungkap Tantangan Swasembada Pangan Era Presiden Prabowo
Vice President Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Cindy Sistyarani, mengatakan penghargaan ini merupakan indikator penting kepercayaan publik dan pengakuan atas peran strategis Pupuk Indonesia sebagai BUMN yang adaptif dan berdaya saing global.
"Pencapaian ini mencerminkan konsistensi kami dalam memperkuat fundamental perusahaan melalui semangat efisiensi, inovasi teknologi, serta fokus pada kesejahteraan petani," ujar Cindy.
Ia menambahkan bahwa Pupuk Indonesia menjaga keseimbangan antara kinerja bisnis dan mandat strategis dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Pupuk Indonesia secara konsisten menerapkan langkah-langkah penguatan proses bisnis berbasis teknologi.
Di lini produksi, penerapan teknologi industri 4.0, seperti integrasi big data dan Internet of Things (IoT), telah meningkatkan efisiensi operasional. Lebih dari 32 ribu sensor terpasang di 48 fasilitas produksi untuk pemantauan real-time.
Baca juga: Percepat Penebusan Pupuk Subsidi, Pupuk Indonesia Gelar Program Tebus Bersama di Madiun
Upaya efisiensi lainnya termasuk revitalisasi fasilitas produksi, seperti pembangunan pabrik Pusri III-B yang diproyeksikan mampu menurunkan konsumsi gas dan menghemat biaya hingga Rp1,5 triliun per tahun.
"Efisiensi bukan hanya soal penghematan, tetapi juga tentang menciptakan proses kerja yang lebih cerdas, terukur, dan berkelanjutan," jelas Cindy.
Di sektor distribusi, digitalisasi melalui platform i-Pubers memastikan penyaluran pupuk subsidi yang efektif dan akuntabel. i-Pubers telah digunakan di lebih dari 26 ribu kios resmi di seluruh Indonesia.
Baca juga: Program MAKMUR Pupuk Indonesia Sentuh 128 Ribu Petani di Kuartal I 2025
Pupuk Indonesia juga fokus pada diversifikasi bisnis, termasuk pembangunan pabrik soda ash dan proyek energi bersih seperti green ammonia, serta pembangunan kawasan industri pupuk di Fakfak, Papua Barat.
"Kami meyakini bahwa transformasi menyeluruh adalah kunci untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang," tutup Cindy.
Keberhasilan Pupuk Indonesia di FSEA500 2025 mempertegas komitmen perusahaan terhadap tata kelola yang baik, efisiensi operasional, dan keberpihakan kepada petani.
Editor : Alim Perdana