Proposal Balad Grup Direspon Positif, KKP Tindaklanjuti Survei Usaha Perikanan Budidaya Bandar Laut Dunia Grup

ayojatim.com
Tim dari KKP saat survei di keramba lobster yang dikelola PT Bandar Laut Dunia di Teluk Pangelek,Sumenep. foto: Balad Grup for ayojatim.

SURABAYA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan survei usaha perikanan budidaya yang dikelola PT Bandar Laut Dunia (Balad) Grup. Selain survei Budidaya Lobster, kemudian tim berproses di Keramba Budidaya Lobster Bandar Laut Dunia Grup.

Survei lapangan itu dilaksanakan oleh tim Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP RI - Direktorat Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.

Baca juga: Gus Lilur Serukan Gerakan Perlawanan Anti Korupsi Mulai dari Situbondo

Tim Direktorat Jendral PB KKP didampingi oleh 4 Tim. Yakni, Tim BALAD Grup, Tim GLORA Grup, Mitra Jakarta dan Mitra Vietnam. 
Seluruh Tim bermalam di Mess BALAD Grup.

"Survei itu dilaksanakan di 16 Teluk di Gugusan Kangean, Sumenep, Madura. Mulai Jumat 30 Mei - Senin 2 Juni 2025," terang HR. Khalillur R. Abdullah Sahlawiy, Owner Balad Grup dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).

Pengusaha muda nasional asal Situbondo yang akrab disapa Gus Lilur itu mengatakan adapun usaha Perikanan Budidaya yang disurvei adalah, Budidaya Lobster, Budidaya Rumput Laut, Budidaya Teripang dan Budidaya Kerapu.

Baca juga: Gus Lilur Kirim Tim BALAD GRUP dan SANTRI GRUP Menimba Ilmu Budidaya Teripang dan Penambangan Timah, Silika serta Zirkon

Bandar Laut Dunia Grup menyiapkan belasan Usaha Perikanan Budidaya di Gugusan Teluk Kangean, untuk sementara 4 Usaha Budidaya tersebut yang sedang dijalankan.

"Survei ini adalah respon positif Kementerian Kelautan Dan Perikanan terhadap proposal pengajuan budidaya Lobster Bandar Laut Dunia Grup di 16 Teluk di Gugusan Teluk Kangean," ujar pengusaha pegiat filantropi tersebut.

Baca juga: Dalam Enam Bulan, Balad Group Target Kembangbiakan 1 Miliar Nuplisoma Lobster

Gus Lilur mengungkapkan pihaknya bersyukur legalitas budidaya Balad Grup diproses dengan baik dan cepat di dua bulan terakhir ini, Mei - Juni 2025.

"Berbekal legalitas inilah, mimpi mengantar Republik Indonesia menjadi Raja Ekspor Lobster Dunia akan segera terealisasi," pungkas pengusaha berlatar santri itu.

Editor : Diday Rosadi

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru