YOGYAKARTA - Dekan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Jaka Widada, menyambut baik kerja sama strategis pendidikan antara PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Kolaborasi dunia industri dan akademik menurutnya merupakan langkah penting untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia.
“Kami sangat menyambut baik niat dari rekan-rekan karyawan SGN yang ingin melanjutkan pendidikan S2 di Fakultas Pertanian UGM. Semoga melalui kerja sama ini, kita dapat bersama-sama mendorong kemajuan perkebunan tebu di Indonesia. Harapan kami, dalam jangka panjang, Indonesia mampu mencapai swasembada gula melalui peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia di sektor ini,” jelasnya.
Baca juga: SGN PG Glenmore: Inovasi, Pemberdayaan Lokal, dan Masa Depan Industri Gula Berkelanjutan
Untuk menegaskan komitmen bersama untuk mendorong transformasi sektor pertanian berbasis ilmu pengetahuan, inovasi, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) resmi menjalin kerja sama pendidikan dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kerja sama tersebut difokuskan pada program beasiswa pendidikan magister (S2) bagi para karyawan SGN yang ingin melanjutkan studi di bidang pertanian, khususnya yang relevan dengan pengembangan industri gula dan perkebunan tebu di Indonesia.
Kesepakatan tersebut ditandai dengan sebuah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Sugar Cane Learning Center, Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, pada Jumat (2/5/2025).
Direktur Utama PT SGN, Mahmudi menyampaikan bahwa pusat pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi sarana kolaboratif antara akademisi, praktisi, dan industri dalam menghadapi tantangan di sektor gula nasional. Dam, kerja sama tersebut juga merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing.
Baca juga: Gubernur Khofifah Tegaskan Komitmen Jawa Timur sebagai Pilar Utama Menuju Swasembada Gula Nasional
“Perjanjian kerja sama ini tentunya merupakan bentuk perhatian perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia, khususnya dalam bidang pertanian yang menjadi inti bisnis kami. Melalui pendidikan yang lebih tinggi, kami berharap karyawan dapat meningkatkan kompetensi, wawasan, dan inovasi dalam pengelolaan industri gula nasional.
Mahmudi juga menambahkan bahwa, minat dari internal perusahaan terhadap program ini juga cukup tinggi, menandakan semangat belajar dan keinginan untuk berkembang dari para karyawan. Ini adalah sinyal positif bagi masa depan industri tebu nasional,” ujar Mahmudi dalam sambutannya.
Dalam kesempatan yang sama, SGN juga menyerahkan bantuan berupa satu set perangkat online meeting untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh serta dua unit air purifier sebagai bentuk dukungan terhadap kenyamanan dan kesehatan lingkungan belajar di Sugar Cane Learning Center.
Baca juga: ITS dan ASDP Perkuat Kolaborasi Kemaritiman, Bidik Green Shipping dan Beasiswa
Penandatanganan kerja sama tersebut juga menjadi momentum penting bagi optimalisasi peran Sugar Cane Learning Center sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan pengetahuan di bidang tebu.
“Kami berharap Sugar Cane Learning Center tidak hanya menjadi simbol kerja sama, tetapi benar-benar dimanfaatkan secara optimal oleh mahasiswa, dosen, dan praktisi industri untuk melakukan penelitian, pengembangan teknologi, serta pelatihan yang aplikatif bagi kemajuan perkebunan tebu di Indonesia,” tutup Jaka.
Editor : Amal Jaelani