Bagaimana Skenario Harian Kita Selama Ramadhan Bagian-2

Reporter : Ulul Albab
Bagi yang telah memasuki masa pensiun, Ramadhan menjadi kesempatan terbaik untuk memperbanyak ibadah dan amal sholeh. Foto/Ali Masduki

SETELAH waktu subuh berlalu, kita mulai melangkah ke rutinitas harian. Bagi yang bekerja, menjalankan tugas kantor, atau menjalankan bisnis, pastikan setiap aktivitas dilakukan dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah. Begitu juga bagi yang sedang menuntut ilmu, jangan lupa niatkan setiap waktu belajar sebagai ibadah.

Bagi yang telah memasuki masa pensiun, Ramadhan menjadi kesempatan terbaik untuk memperbanyak ibadah dan amal sholeh. Jangan sia-siakan waktu yang ada untuk mendekatkan diri kepada Allah. Manfaatkan waktu untuk membaca Al-Quran, berdoa, dan melakukan kegiatan lain yang bermanfaat dan bernilai ibadah.

Baca juga: Bagaimana Skenario Harian Kita Selama Ramadhan

Mengawali Pagi dengan Dhuha

Solat dhuha ini hukumnya sunnah, namun memiliki keutamaan yang sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, "Di dalam tubuh setiap orang terdapat 360 sendi, dan setiap sendi tersebut harus disedekahi setiap harinya. Maka, solat dhuha itu adalah bentuk sedekah bagi tubuh kita." (HR. Muslim).

Jika kita bisa melaksanakan solat dhuha secara rutin, minimal dua rekaat, InsyaAllah tubuh kita akan diberi kesehatan dan kelancaran rezeki.

Mengisi Puncak Siang dengan Berjamaah

Setelah solat dhuha, kita kembali beraktivitas hingga tiba waktu solat dzuhur. Bagi kita yang bekerja, sebisa mungkin usahakan untuk menunaikan solat dzuhur tepat waktu, dan laksanakan secara berjamaah. Sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW, solat berjamaah memiliki keutamaan yang sangat besar.

Saat dhuhur tiba jangan lupa untuk solat sunnah rawatib sebelum dan sesudahnya. Menjaga istiqomah dalam melaksanakan solat sunnah rawatib (jumlahnya 12 rekaat setiap hari) akan menjauhkan kita dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menjaga solat rawatib 12 rekaat, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga." (HR. Muslim).

Usai sholat dhuhur kita bisa istirahat sejenak dengan membaca quran atau santai merilekan otot dan syaraf dengan duduk santai atau leyeh-leyeh. Bila memungkinkan tidur 10 menit. Lalu Kembali menjalankan rutinitas bagi yang bekerja. Hingga tiba waktu ashar.

Peluang Ashar dan Berbagi Ta’jil

Sama dengan saat dhuhur, begitu ashar tib akita bergegas untuk sholat di awal waktu, dengan tidak lupa melakukan solat rawatib qobliyah. Untuk ashar tidak ada solat ba’diyah. Bahkan dilarang solat setelah sholat ashar.

Momen ashar ini cukup Istimewa jika kita manfaatkan untuk berbagi. Terutama menjelang buka puasa. Mari kita manfaatkan waktu ini untuk bersemangat berbagi takjil (berbuka).

Memberi takjil (berbuka) kepada orang yang berpuasa adalah salah satu amalan yang memiliki pahala sangat besar. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang memberi buka puasa bagi orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu." (HR. Tirmidzi).

Berbagi takjil tidak harus menunggu kita kaya. Dalam keadaan apapun, kita bisa berbagi, bahkan dengan hanya memberi segelas air minum atau sebutir kurma. Tidak ada yang lebih indah untuk dilakukan di momen setelah ashar ini selain berbagi untuk ta’jil, berburu pahala memberi takjil kepada orang yang berpuasa.

Pastikan Berbuka dengan Sesuatu yang Baik dan Halal

Menjelang maghrib tiba, kita pun siap untuk berbuka puasa. Namun, pastikan kita berbuka dengan makanan dan minuman yang halal dan baik. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, berbuka puasa dengan kurma atau air yang manis agar kadar gula tubuh segera kembali normal. Jangan tergesa-gesa berbuka, makanlah secukupnya, jangan makan langsung kenyang, agar kita bisa melaksanakan solat maghrib dengan khusyuk.

Baca juga: Pendidikan Ramadhan untuk Generasi Z

Juga, jangan lupa memanfaatkan waktu menjelang buka puasa untuk berdoa. Rasulullah SAW bersabda, "Tiga doa yang tidak ditolak: doa orang yang berpuasa ketika berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terdzolimi." (HR. Tirmidzi).

Maka, sebelum berbuka, pastikan kita berdoa dengan sungguh-sungguh, memohon segala kebaikan dan berkah dari Allah.

Menghiasi Malam dengan Tarawih dan Tadarus Al-Quran

Sesudah berbuka puasa dan solat maghrib, tiba waktunya untuk solat isya’. Setelah itu, kita melanjutkan dengan solat tarawih berjamaah. Jangan sia-siakan kesempatan untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda, terutama di malam-malam Ramadhan. Setiap rakaat tarawih kita adalah amal yang sangat dicintai Allah, dan jangan lupa, pahala ini bisa menjadi pelindung bagi kita dari siksa api neraka.

Setelah solat tarawih, waktu terbaik untuk melanjutkan amal kita adalah dengan membaca Al-Quran atau tadarus. Walaupun kita tidak bisa membaca banyak, mari kita tetap istiqomah untuk membacanya setiap malam. Dalam setiap ayat yang kita baca, ada keutamaan yang besar, dan pahala yang mengalir begitu indah.

Akhiri Hari dengan Tidur Berkualitas Untuk Tahajjud Ikhlas

Saat hari mulai berakhir, kita beristirahat untuk tidur. Pastikan kita tidur dalam keadaan suci dengan berwudhu, dan sebelum tidur baca surat Al-Mulk. Rasulullah SAW bersabda, "Surat Al-Mulk adalah pelindung dari siksa kubur." (HR. Tirmidzi). Dengan niat tidur yang baik, kita akan mendapatkan perlindungan dari Allah selama tidur kita.

Tidak ada yang lebih indah selain mengakhiri hari dengan rasa syukur dan penuh harapan akan ampunan dan keberkahan Allah. InsyaAllah, setiap amal baik kita akan mendapatkan balasan yang lebih baik di dunia dan akhirat.

Baca juga: Ramadhan dan Konsumerisme, Tantangan Belanja Digital di Bulan Suci

Penutup: Skenario Kehidupan yang Penuh Berkah

Itulah skenario harian sederhana yang bisa kita jalani selama bulan Ramadhan. Bayangkan jika setiap langkah kita terekam oleh malaikat, betapa bahagianya kita melihat rekaman tersebut di hadapan Allah nanti.

Ramadhan adalah bulan penuh berkah yang hanya datang setahun sekali. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk meraih pahala yang berlipat ganda, dan memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.

Pada artikel berikutnya, saya akan membahas lebih lanjut mengenai kalkulasi pahala yang bisa kita peroleh dengan menjalankan skenario harian di bulan Ramadhan seperti ini.

Semoga apa yang saya bagikan bisa menginspirasi kita semua untuk terus berusaha meraih keberkahan di setiap langkah kehidupan kita.

Penulis: Ulul Albab
Ketua ICMI Jawa Timur

 

Editor : Alim Perdana

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru