BAYANGKAN sejenak jika setiap langkah dan aktivitas kita di dunia ini terekam oleh CCTV malaikat selama 24 jam penuh. Tidak ada satu pun perbuatan baik ataupun dosa yang lepas dari perhatian malaikat.
Saya berharap dengan kita membayangkan hal tersebut kita menjadi lebih termotivasi untuk senantiasa melakukan amal kebaikan dan menghindari perbuatan dosa, terlebih di bulan yang penuh berkah ini, bulan Ramadhan.
Baca juga: Bagaimana Skenario Harian Kita Selama Ramadhan Bagian-2
Ramadhan adalah momen yang sangat istimewa. Di dalamnya terdapat 10 hari pertama yang penuh dengan rahmat, 10 hari kedua yang membawa pengampunan, dan 10 hari terakhir yang memberikan kita jaminan pembebasan dari api neraka.
Maka, mari kita pastikan bahwa setiap detik waktu kita di bulan ini penuh dengan amal yang diridhai Allah.
Bagaimana caranya? Mari kita mencoba membuat skenarionya sebagai berikut:
Bangun Pagi dengan Keberkahan
Tepat jam 02.00, kita terbangun dari tidur. Dalam kondisi mata yang masih berat, kita langsung mengingat Allah dan berdoa. Tak lupa kita bangkit, mengambil air minum hangat dan meminumnya dengan penuh rasa syukur.
Dua gelas air hangat—bukan hanya untuk menyegarkan tubuh—tetapi untuk membersihkan diri dan mempersiapkan hati yang tenang untuk menyambut pagi yang penuh berkah.
Setelah itu, kita menuju kamar mandi, untuk bersih-bersih diri dan bersuci. Tentu kita tidak lupa membaca doa masuk dan keluar kamar mandi yang sudah kita hafal. Proses ini adalah langkah pertama kita menuju ibadah yang lebih besar.
Solat Tahajjud: Mendekatkan Diri kepada Allah
Dengan tenang dan khusyuk, kita melaksanakan solat tahajjud. Delapan rekaat—dua rekaat satu salam atau empat rekaat satu salam—menjadi tanda betapa kita ingin mendekatkan diri kepada Allah. Dengan penuh kekhusyuan, kita mengangkat doa dan berharap agar Allah memberikan kita pengampunan, berkah, dan kedudukan terhormat baik di dunia maupun di akhirat.
Tidak hanya untuk diri kita, kita juga mendoakan keluarga kita, orang tua kita, saudara kita, dan umat Islam di seluruh dunia. Dalam suasana malam yang sepi ini, saat tahajjud adalah saat yang tepat untuk merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Nikmati Keberkahan Sahur
Usai tahajjud, kita menyiapkan sahur. Makan sahur adalah bagian dari kebiasaan yang penuh berkah. Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, sahur itu diberkahi.
Maka, kita makan sahur dengan niat agar puasa kita lancar dan penuh berkah. Tak hanya itu, dengan sahur kita turut memperkuat tubuh untuk menjalani aktivitas puasa sehari penuh.
Baca juga: Pendidikan Ramadhan untuk Generasi Z
Menyambut Subuh dengan Keutamaan
Setelah sahur, kita mempersiapkan diri untuk wudhu dan melaksanakan solat subuh. Saat adzan subuh berkumandang, kita ikut berdoa sesuai dengan doa yang diajarkan Rasulullah setelah adzan, lalu melaksanakan solat dua rekaat sunnah qobliyah sebelum subuh.
Ingat, solat dua rekaat sebelum subuh ini memiliki keutamaan luar biasa. Rasulullah SAW bersabda, "Dua rakaat sebelum subuh lebih baik dari dunia dan seisinya." (HR. Muslim, No. 725). SubhanAllah, bayangkan jika kita mendapat pahala yang lebih berharga dari dunia dan seisinya hanya dengan melaksanakan solat sunnah yang ringan ini.
Jangan Lewatkan Pahala Infaq Subuh
Jangan lupa, saat kita berangkat ke masjid untuk solat subuh, pastikan kita membawa uang untuk infaq. Infaq di waktu subuh adalah amal yang penuh keberkahan. Malaikat mendoakan orang-orang yang berinfaq subuh agar Allah memberikan kemakmuran dan menjauhkannya dari kebangkrutan.
Setiap langkah kita menuju masjid, langkah pertama adalah rahmat dan langkah berikutnya adalah pengampunan dari Allah. Nikmati setiap detik perjalanan ke masjid dengan hati penuh syukur.
Keutamaan Sholat Berjamaah dan Duduk Menunggu Syuruq
Sesampainya di masjid, kita masuk dengan kaki kanan, mengucapkan doa masuk masjid, dan memasukkan infaq kita. Selanjutnya, kita duduk tenang, berdoa, atau berdzikir sambil menunggu iqomah. Setelah iqomah dikumandangkan, kita bergegas merapat dan mengisi shof terdepan, karena shof yang terdepan adalah yang terbaik.
Baca juga: Ramadhan dan Konsumerisme, Tantangan Belanja Digital di Bulan Suci
Setelah solat subuh berjamaah, jangan terburu-buru untuk pulang. Tetap duduk di tempat kita sampai waktu syuruq tiba. Kita bisa memanfaatkan waktu ini untuk dzikir atau membaca Al-Quran. Ketika waktu syuruq datang, kita tunggu sekitar 15-20 menit, lalu kita bisa melakukan solat sunnah dua rekaat setelah syuruq.
Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang melaksanakan solat subuh berjamaah kemudian duduk di tempatnya hingga matahari terbit dan shalat dua rekaat, maka dia mendapat pahala seperti pahala orang yang berhaji dan berumrah." (HR. Tirmidzi, No. 586).
Pahala yang Berlipat di Setiap Langkah
Luar biasa, bukan? Dengan menjaga diri kita untuk tetap duduk setelah solat subuh hingga waktu syuruq tiba, dan melaksanakan solat sunnah dua rekaat, kita mendapat pahala yang sangat besar, bahkan seperti pahala haji dan umrah yang sempurna. Semua ini dapat kita capai hanya dengan istiqomah di waktu subuh, terlebih di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Yang kita buat ini tadi adalah skenario sederhana yang bisa kita jadikan pedoman. Karena terbatasnya rubrik maka skenario ini kita lanjutkan di tulisan berikutnya. Pada seri kajian Ramadhan berikutnya. Silahkan ditunggu besok kelanjutanya.
Penulis: Ulul Albab
Ketua ICMI Jawa Timur
Editor : Alim Perdana