SURABAYA – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur meluncurkan program inovasi “Transformasi Sistem Penanganan Kejahatan Jalan Raya untuk Mendukung Stabilitas Keamanan dan Ketahanan Pangan Nasional.”
Program ini digagas oleh Kasubdit II Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, sebagai upaya mendukung agenda nasional di bidang ketahanan pangan.
AKBP Arbaridi Jumhur menjelaskan, gagasan tersebut muncul dari keprihatinan atas maraknya kejahatan di jalur distribusi logistik yang berdampak pada pasokan dan harga pangan. Menurutnya, keamanan distribusi menjadi bagian penting dari ketahanan nasional.
“Melalui surat perintah Ditreskrimum Polda Jatim, dibentuk tim kerja terpadu yang melibatkan Jatanras, Dinas Perhubungan, Satlantas, dan instansi terkait ketahanan pangan. Tim ini memperkuat sistem pengamanan dengan pemanfaatan platform digital serta mempercepat respon dan tata kelola penanganan ancaman di lapangan,” jelasnya.
Data Jatanras Polda Jatim mencatat lebih dari seratus kasus pencurian dengan kekerasan terjadi di jalur utama logistik Jawa Timur pada semester pertama 2024–2025. Modus kejahatan yang ditemukan beragam, mulai dari perampasan hingga penipuan. Wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan menjadi daerah dengan tingkat kerawanan tertinggi.
Proyek perubahan ini mengusung strategi transformasi sistem keamanan jalan raya berbasis teknologi dan kolaborasi lintas sektor. Tim kerja terpadu dibentuk dengan melibatkan Jatanras, Satlantas, Dinas Perhubungan, serta instansi pendukung lain. Tujuannya memperkuat pengamanan jalur distribusi dan mempercepat respon terhadap potensi ancaman.
AKBP Arbaridi menambahkan, program ini tidak hanya menekankan langkah represif, tetapi juga penguatan budaya kerja prediktif dan preventif. Pelatihan lintas fungsi, workshop pengamanan jalan, serta pengembangan sistem digital menjadi bagian dari rencana aksi hingga 2026.
Polri juga meluncurkan kampanye publik “Jalan Aman, Pangan Terjamin” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keamanan pangan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim, Kombes Pol Widi Atmoko, menilai program ini sebagai langkah konkret dalam mendukung pembangunan nasional. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk menjaga rantai pasok pangan.
“Ketahanan pangan tidak akan stabil dan aman tanpa jalur distribusi yang aman. Sinergi antara Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting untuk menjaga rantai pasok dari hulu ke hilir,” pungkasnya
Editor : Amal Jaelani