SURABAYA - Melanjutkan komitmennya dalam mengembangkan pendidikan dan teknologi otomotif, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali melakukan perluasan kerja sama dengan berbagai perusahaan.
Kali ini ITS Surabaya menggandeng Beifang Automotive Education Group yang merupakan perusahaan asal Tiongkok. Dalam kerjasama tersebut akan membentuk pusat pelatihan guna meningkatkan keterampilan mahasiswa dibidang otomotif.
Manajer Science Techno Park (STP) ITS, Prof. Dr. Bambang Sudarmanta, mengungkapkan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis ITS untuk menghadirkan pendidikan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri otomotif global. Dan, melalui pembukaan pusat pelatihan Beifang di ITS, harapannya mampu memfasilitasi mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum dalam mengembangkan keterampilan teknis dibidang otomotif
Kerja sama antara ITS dan Beifang tersebut selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur, serta poin ke-4 tentang pendidikan berkualitas lewat pengembangan training hub dan riset teknologi otomotif. Juga, tentang kolaborasi antara industri dan akademisi ini pun selaras dengan SDGs poin ke-17 yakni kemitraan untuk mencapai tujuan.
Bambang juga menambahkan bahwa rencana perluasan kerja sama tersebut akhirnya disepakati ketika sepuluh dosen ITS dikirimkan ke Beifang untuk mengikuti pelatihan otomotif terkait kendaraan berenergi baru, melalui pendanaan dari Higher Education for Technology and Innovation (HETI) Asian Development Bank (ADB) ITS. Kegiatan tersebut telah memfasilitasi delegasi ITS untuk mendapat pelatihan langsung terkait electric vehicles, hybrid electric vehicles, hydrogen engine, dan hydrogen fuel cell.
Pelatihan tersebut juga menjadi pemantik diskusi terkait rencana perluasan kerja sama antara ITS dan Beifang yang mencakup pendirian pusat pelatihan atau training hub di ITS. Rencananya, Beifang akan mengirimkan langsung delegasinya untuk mendukung operasional pusat pelatihan ini.
“Pusat pelatihan ini rencananya dilengkapi dengan alat riset otomotif canggih milik Beifang,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang juga menegaskan bahwa kebermanfaatan dari pusat pelatihan tersebut tidak hanya bisa dinikmati oleh mahasiswa ITS, tetapi juga peserta dari luar ITS, seperti siswa SMK yang ingin mendalami otomotif.
Melalui pusat pelatihan tersebut, nantinya akan digelar menggelar pelatihan rutin yang dapat diikuti oleh peserta yang tidak hanya berasal dari ITS.
“Nantinya, peserta dengan potensi terbaik rencananya akan diterbangkan ke Beifang untuk melanjutkan pelatihan,” ungkapnya.
Guru besar Departemen Teknik Mesin ITS tersebut berharap bahwa perluasan kerja sama dengan Beifang dapat meningkatkan penguasaan bidang otomotif di Indonesia. Salah satunya dengan mempercepat transfer pengetahuan terkait energi baru otomotif untuk mendorong riset dan inovasi.
“Hingga suatu hari, seiring meningkatnya pengetahuan terkait otomotif, muncul wirausaha atau start up di bidang kendaraan energi baru,” harapnya.
Kedepannya, Bambang menyampaikan bahwa ITS berkomitmen untuk selalu mendukung kemajuan teknologi otomotif, khususnya dalam hal kendaraan energi baru.
Dengan memanfaatkan fasilitas pelatihan dan riset terbaru hasil kerja sama ini, ITS siap mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan industri otomotif global yang dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.
Editor : Amal Jaelani