SEMARANG - PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) resmi menandai tangani kerjasama strategis, yaitu Budidaya Tebu dengan dengan Perum Perhutani. Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilaksanakan pada hari ini Rabu, 18 Juni 2025 di Semarang.
Kerja sama tersebut adalah bagian dari langkah konkret PT SGN dalam mendukung upaya ekstensifikasi dan intensifikasi areal tanaman tebu.
PKS yang ditandatangani melibatkan pemanfaatan lahan Perhutani seluas 506,19 hektar dengan rincian seluas 402,68 hektar berlokasi di Divre Jawa Tengah, dan 103,51 hektar di Divre Jawa Timur dengan masa kerja sama selama 5 tahun hingga 2030.
Selain itu, saat ini juga tengah diproses kerja sama lanjutan atas lahan seluas 220,09 hektar, yang telah melalui survei bersama dan dinyatakan layak secara teknis serta tidak memiliki hambatan sosial. Dan terdapat lahan seluas 3.131 hektar untuk pengelolaan agroforestry tebu mandiri (ATM), yang terdiri dari 500 hektar dalam tahap pengajuan kerja sama dengan Inhutani V dan 2.631 hektar dalam tahap penyusunan skema kerja sama dengan Perhutani.
Direktur SDM & TI PT SGN dalam sambutannya menegaskan bahwa sinergi dan kolaborasi strategis dengan Perhutani tersebut merupakan wujud nyata komitmen dalam mendukung kemandirian pangan nasional.
Dan dengan optimalisasi pemanfaatan lahan hutan untuk budidaya tebu, hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan volume pasokan tebu ke Pabrik Gula PT SGN, yang nantinya akan berdampak langsung pada kenaikan produksi gula nasional.
“Melalui sinergi dan kolaborasi yang dijalin hari ini, serta dukungan penuh dari Holding Perkebunan Nusantara, kita optimis dapat menjaga konsistensi dan keberlanjutan program swasembada gula. Ini adalah bagian dari kontribusi nyata dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia sejalan dengan arahan Presiden RI, ” ujar Affan Safiq.
Affan juga menambahkan bahwa hal tersebut, juga dalam rangka mendukung program strategis nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati.
Saat ini, masih menurut Affan, sesuai data Indonesia masih memerlukan tambahan luas lahan sekitar 500.000 hektar untuk mencapai target swasembada gula, baik untuk konsumsi maupun kebutuhan industri.
Perjanjian Kerjasama antara PT SGN dengan Perum Perhutani sebenarnya sudah dimulai sejak akhir tahun 2023. Dan, penandatanganan PKS kali ini menjadi pijakan penting dalam perjalanan panjang menuju Indonesia yang mandiri secara pangan berbasis tebu.
Acara yang dihadiri oleh Direktur SDM & TI PT SGN dan General Manager dari 5 Pabrik Gula (PG) PT SGN yang bekerja sama, yakni PG Soedhono, PG Sragi, PG Rendeng, PG Mojo, dan PG Pagottan.
Hadir juga Direktur Operasi Perum Perhutani, Natalas Anis Harjanto, Kadiv Multi Usaha Kehutanan, Errik Alberto, Kepala Departemen Agroforestry, Asep Setiawan, dan Kepala Divre Jatim dan Jateng, serta jajaran Manajemen dari PT SGN dan Perum Perhutani.
Editor : Amal Jaelani