ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Kadin dan GRESB Gelar Forum Diskusi "ESG and Green Financing in Indonesia"

Pekerja beraktifitas di perumahan kawasan Gunung Anyar Surabaya. Foto/Alim Perdana
Pekerja beraktifitas di perumahan kawasan Gunung Anyar Surabaya. Foto/Alim Perdana

JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, berkolaborasi dengan Global Real Estate Sustainability Benchmark (GRESB), serta didukung Global Reporting Initiative (GRI), Sustainahaus, dan AIGCC, akan menyelenggarakan forum diskusi bertajuk "ESG and Green Financing in Indonesia".

Acara ini akan berlangsung pada Kamis, 6 Februari 2025, di Menara Kadin Indonesia, Jakarta. Forum ini bertujuan untuk membahas tantangan dan peluang penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) serta pembiayaan hijau di sektor properti Indonesia.

Semakin meningkatnya tuntutan global terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan mendorong sektor properti untuk beradaptasi. Penerapan standar ESG yang baik tidak hanya menarik investor, tetapi juga membuka akses terhadap skema green financing yang menguntungkan.

Budiarsa Sastrawinata, Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kadin Indonesia, menjelaskan pentingnya pembiayaan hijau dalam mendukung pengembangan properti ramah lingkungan.

"Pembiayaan hijau di sektor properti merupakan salah satu cara untuk mendukung pengembangan properti yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya dalam keterangan tertulis.

"Selain sumber pembiayaan hijau, perlu dicari juga skema khusus yang memang cocok dan bisa diaplikasikan di sektor properti di Indonesia," sambungnya.

Budiarsa menambahkan bahwa pembiayaan hijau menawarkan sejumlah manfaat, termasuk pengurangan dampak lingkungan, peningkatan efisiensi energi, peningkatan nilai properti, dan pengurangan biaya operasional.

Ia mencontohkan penerapan pembiayaan hijau pada pengembangan energi baru terbarukan, pembangunan gedung hijau, dan perumahan berkelanjutan.

"Pelaku usaha yang peduli lingkungan dan keberlanjutan akan terus mendorong penerapan ESG. Ke depan, diharapkan akan ada berbagai platform pembiayaan alternatif yang memungkinkan banyak orang untuk berkontribusi dalam pendanaan proyek-proyek ramah lingkungan," tambahnya.

Trey Archer, Business Development Director, Asia GRESB, menyatakan bahwa investasi di sektor hijau akan menjadi tren utama seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kelestarian lingkungan.

"Penerapan praktik ESG dalam industri properti juga dapat meningkatkan efisiensi pembiayaan dan operasional dalam jangka panjang," kata Archer dalam keterangan tertulis.

Forum diskusi ini akan menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka, di antaranya: Ignesjz Kemalawarta (Komite Tetap Riset BPKPT Kadin Indonesia), Alex Buechi (Managing Partner Asia Green Real Estate), Lany Harijanti (Regional Program Manager ASEAN, GRI), Satrio Prakoso (Director & Principal Consultant, Sustainahaus), Wisnu Wibisono (Nature, Forest and Land Use Project Lead, AIGCC), dan Pauline Soesanto (AVP, Debt Capital Markets, Mandiri Securities Pte. Ltd).

"Forum diskusi ini akan menawarkan kesempatan menarik bagi para profesional untuk saling terkoneksi, berbagi informasi, dan mengetahui perkembangan terbaru dalam real estat berkelanjutan dan keuangan hijau," tutup Trey Archer.

Acara ini diharapkan dapat mendorong kolaborasi dan inovasi untuk membangun masa depan yang lebih hijau di sektor properti Indonesia.

Editor : Alim Perdana

Foto   

Fotografer Cakap Bicara

"Fotografer Cakap Bicara" menjadi tema diskusi hari ketiga Pameran Foto dan Karikatur Pilkada Serentak 2024…