ayojatim.com skyscraper
ayojatim.com skyscraper

Fadli Zon Terkesima, PWI Pusat Bermarkas di Rumah Sang Maestro Perfilman

Menteri Kebudayaan Fadli Zon berkunjung ke Sekretariat PWI Pusat di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI) Kuningan, Jakarta, Selasa (12/11/2024) siang. Foto/AyoJatim
Menteri Kebudayaan Fadli Zon berkunjung ke Sekretariat PWI Pusat di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI) Kuningan, Jakarta, Selasa (12/11/2024) siang. Foto/AyoJatim

JAKARTA - Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, melakukan kunjungan istimewa ke Sekretariat PWI Pusat di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail (PPHUI) Kuningan, Jakarta, Selasa siang.

Didampingi Dedy Mizwar, Fadli Zon menjelajahi sejumlah ruangan di eks kantor Seksi Film & Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya, yang kini menjadi kantor sementara PWI Pusat.

Fadli Zon, yang mengenakan batik biru dan kacamata bulat, disambut hangat oleh Ketua Dewan Penasihat PWI Pusat, Ilham Bintang, Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Marthen Slamet Susanto, Marah Sakti Siregar, pimpinan Suryapagi.com Badar Subur, Pengurus PWI Jaya Haresty Asysy, serta para pengurus PWI Pusat lainnya.

Ilham Bintang menjelaskan keberadaan kantor PWI Pusat yang selama ini merupakan kantor seksi perfilman PWI Jaya. Fadli Zon tampak terkejut mendengar penjelasan tersebut. Ia tampak heran mengetahui PWI memiliki ruang kantor bersama sejumlah organisasi perfilman.

Ketua Yayasan PPHUI, Sonny Pudjisasono, kemudian menjelaskan bahwa sejak awal berdirinya PPHUI pada tahun 1975, kantor PWI Seksi Film telah ada.

"Dulu, ketuanya Bang Ilham Bintang,” kata Sonny sambil mengantar Menteri Fadli Zon berkeliling ruangan.

PWI Pusat saat ini bermarkas di PPHUI setelah kantor di Gedung Dewan Pers dikosongkan menyusul dualisme kepengurusan akibat masalah internal di PWI Pusat.

PWI Pusat, yang saat ini dipimpin Zulmansyah Sekedang, aktif berkantor di PPHUI untuk menggerakkan roda organisasi, termasuk mempersiapkan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Riau.

Usai mengunjungi kantor PWI, Menteri Fadli Zon menghadiri peringatan tiga tahun H. Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional dan Bapak Perfilman Nasional.

Banyuwangi Citizen 2024

Acara tersebut sekaligus memperingati penetapan 16 tahun Gedung Sinematek Usmar Ismail sebagai Objek Vital Nasional di bidang Kebudayaan dan Pariwisata.

Sinematek, ruang arsip film terbesar di Asia Tenggara, menyimpan puluhan ribu dokumentasi film nasional. Sinematek juga menyimpan karya referensi seperti naskah skenario serta peralatan film bernilai sejarah.

Peringatan tiga tahun H. Usmar Ismail sebagai pahlawan nasional dihadiri ratusan insan perfilman yang memenuhi Hall Usmar Ismail. Putra dan putri almarhum H. Usmar Ismail juga tampak hadir dalam peringatan tersebut.

H. Usmar Ismail adalah tokoh perfilman terpenting Indonesia yang dijuluki sebagai Bapak Perfilman Indonesia. Syuting hari pertama filmnya "Darah Dan Doa" pada 30 Maret 1950 diabadikan dan diperingati sebagai Hari Film Nasional.

Almarhum Usmar Ismail juga seorang wartawan, dan merupakan Ketua Umum PWI Pusat kedua (1946-1947).

Dari kalangan perfilman, hadir Raam Punjabi dan istri Raakee Punjabi yang dikenal sebagai Raja Sinetron, Paramitha Rusyadi, Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, Yatie Octavia, Marcella Zalianty, Marini Zumarnis, artis yang pernah berjaya di masanya.

Hadir juga para pimpinan organisasi perfilman Indonesia, seperti Deddy Mizwar, Ketua Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI), Djonny Sjafruddin, Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI).

Editor : Alim Perdana