Panglima Ukraina Menentang Pengerahan Warga Perempuan Jadi Tentara Melawan Rusia

avatar ayojatim.com
Istimewa
Istimewa

JAKARTA - Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan dia mendukung rancangan undang-undang baru mengenai mobilisasi secara umum, namun tidak setuju dengan beberapa ketentuannya, termasuk mengenai wajib militer perempuan.

Maryana Bezuglaya, seorang anggota parlemen dari partai Servant of the People yang pro-presiden menerbitkan komentar Zaluzhny di halaman Facebook-nya.

Pernyataan tersebut mengatakan bahwa, beberapa dokumen tidak memenuhi kepentingan Angkatan Bersenjata Ukraina dan tidak akan meningkatkan kemampuan pertahanan negara.

"Mendaftarkan semua perempuan untuk dinas militer akan menambah beban kerja komisariat militer dan oleh karena itu memerlukan perekrutan personel tambahan dalam jumlah besar," ujarnya.

Selain itu, Zaluzhny mengatakan, inisiatif ini kemungkinan akan mendapat tanggapan negatif dari masyarakat Ukraina dan akan menyebabkan banyak perempuan Ukraina meninggalkan negaranya.

RUU tersebut masih dalam tahap persiapan dan belum dipertimbangkan oleh parlemen negara tersebut.

(diy)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di artik.id dengan judul "Panglima Ukraina Menentang Pengerahan Warga Perempuan Jadi Tentara Melawan Rusia". lihat harikel asli disini

Editor : Redaksi