BANYUWANGI – Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) KMP Tunu Pratama Jaya, yang karam di perairan Banyuwangi, diperpanjang selama tujuh hari ke depan.
Keputusan itu diambil setelah tim SAR gabungan berhasil menemukan lokasi pasti bangkai kapal dan masih ada korban yang belum ditemukan.
"Kegiatan operasi SAR tetap dilanjutkan selama tujuh hari ke depan dengan kekuatan kewilayahan," ujar Deputi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno, selaku SMC (SAR Mission Coordinator), Senin (14/7).
Baca juga: Misteri KMP Tunu Pratama Jaya Terungkap, Bangkai Kapal Ditemukan
Eko menambahkan, operasi ini melibatkan Basarnas Surabaya, Pos SAR Banyuwangi, TNI AL Lanal Banyuwangi, Polres Banyuwangi, BMKG, Tim DVI, dan berbagai tim SAR gabungan lainnya di Banyuwangi.
Penemuan lokasi KMP Tunu Pratama Jaya semakin jelas setelah kamera bawah laut milik DITPOLAIR POLDA JATIM merekam bangkai kapal pada Minggu (13/07) pukul 03.33 WIB. Temuan ini memperkuat bukti visual yang sebelumnya didapatkan oleh TNI AL.
"Hasil temuan bangkai kapal ini menjadi acuan utama kami untuk memperpanjang operasi SAR," jelas Eko Suyatno.
Upaya pendokumentasian menggunakan ROV (Remotely Operated Vehicle) dari Kapal Masalembo milik KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) mengalami kendala akibat arus bawah laut yang deras. ROV mengalami blackout pada kedalaman 19,2 meter.
Jumlah personel SAR gabungan yang terlibat saat ini berjumlah 582 orang, yang sebelumnya mencapai 1.062 orang. Tim SAR tetap melakukan penyisiran di perairan Selat Bali, dengan dukungan helikopter Polri yang disiagakan.
Tim SAR gabungan terus melakukan penyisiran di sekitar wilayah pesisir Ketapang dan Gilimanuk.
Baca juga: Operasi SAR KMP Tunu Pratama Jaya Diperpanjang, 47 Korban Ditemukan
Hingga hari ini, total korban yang ditemukan adalah 48 orang, dengan rincian 30 selamat dan 18 meninggal dunia.
"Dari 18 korban meninggal dunia, 3 di antaranya masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI," pungkas Eko Suyatno.
Editor : Alim Perdana