KUPANG – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), memaksa Wings Air membatalkan sementara sejumlah penerbangannya.
Keputusan ini diambil setelah pemantauan menunjukkan penyebaran abu vulkanik di jalur udara yang berpotensi membahayakan keselamatan penerbangan.
Baca juga: Wings Air Buka Rute Baru Manado-Tana Toraja, Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Sulawesi
Penerbangan yang dibatalkan pada 3 Juli 2024 meliputi:
1. IW1995 Kupang (KOE) - Lewoleba (LWE)
2. IW1994 Lewoleba (LWE) - Kupang (KOE)
3. IW1931 Kupang (KOE) - Larantuka (LKA)
4. IW1930 Larantuka (LKA) - Kupang (KOE)
"Keputusan pembatalan penerbangan ini diambil setelah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan dan pengelola bandar udara," jelas Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Wings Air.
"Penyebaran abu vulkanik di jalur udara berpotensi mengganggu jarak pandang pilot, merusak mesin pesawat, dan membahayakan kesehatan penumpang dan awak kabin," lanjutnya.
Baca juga: Viral Pendaratan Batik Air di Soekarno-Hatta Aman, Ini Penjelasan Manajemen!
Abu vulkanik yang terbawa angin dapat mengganggu visibilitas pilot, sehingga mengurangi keamanan penerbangan. Partikel-partikel halus juga dapat merusak mesin dan sistem navigasi pesawat. Selain itu, abu vulkanik yang terhirup dapat membahayakan kesehatan penumpang dan awak kabin.
Layanan untuk Penumpang Terdampak
Wings Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang yang terdampak tentang pembatalan penerbangan. Penumpang diberikan dua opsi: perubahan jadwal penerbangan (reschedule) atau pengembalian dana tiket (refund) sesuai kebijakan dan ketentuan yang berlaku tanpa biaya tambahan.
Baca juga: Batik Air Tangkap Penumpang yang Mengaku Bawa Bom di Penerbangan ID-6272
"Kami prioritaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang," tambah Danang. Proses perubahan jadwal dan pengembalian dana akan diproses sesuai prosedur yang berlaku.
Wings Air terus berkoordinasi dengan AirNav Indonesia, pengelola bandar udara, dan otoritas penerbangan lainnya untuk memantau kondisi ruang udara dan aktivitas vulkanik Gunung Lewotolok. Penerbangan akan kembali beroperasi setelah kondisi dinyatakan aman.
Editor : Alim Perdana