HJKS 2025

Ironis! Dibalik Megahnya Perayaan HJKS 2025, Radjamin Nasution, Wali Kota Pertama Surabaya Yang Ditinggalkan Sejarah

ayojatim.com
Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) bersama Gerakan Pemuda Ansor Surabaya ziarah ke makam Wali Kota Surabaya Pertama, Radjamin Nasution, Sabtu (31/5/2025). Foto/Ayojatim

SURABAYA - Tahun ini usia Kota Surabaya genap 732 tahun. Hari Jadi Kota Surabaya (HKJS) selalu dirayakan dengan meriah. Mulai Pameran, Parade Surabaya Vaganza, Festival Kuliner khas Surabaya, serta puncak acara dengan menggelar konser musik yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke - 732 yang jatuh pada hari ini, 31 Mei 2025, Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) bersama Gerakan Pemuda Ansor Surabaya menggelar kegiatan yang berbeda. Mereka melaksanakan kegiatan ziarah ke makam Radjamin Nasution, yang merupakan Wali Kota Surabaya Pertama.

Baca juga: Bentuk Penghormatan kepada Wali Kota Surabaya Pertama, FJN Usulkan dr. Radjamin Nasution Diabadikan Menjadi Nama Jalan

Radjamin Nasution lahir pada 15 Agustus 1892, dan wafat di Surabaya, pada 10 Februari 1957, dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rangkah, Surabaya yang berlokasi di Jl. Kenjeran No.131, Tambakrejo, Kec. Simokerto, Surabaya.

Sosok Wali kota Pertama Surabaya ini adalah seorang Dokter, Birokrat dan Pejuang. Ia merupakan lulusan sekolah kedokteran Stovia di Batavia atau Jakarta saat ini, dan merupakan kolega dari pejuang asal Surabaya sekaligus pahlawan nasional dr. Soetomo, pendiri Boedi Oetomo, sebuah organisasi pergerakan pertama Bumi Putera.

Radjamin tercatat dua kali menjabat sebagai Wali kota Surabaya. Periode pertama, Radjamin menggantikan tugas Wali Kota Surabaya yang berasal dari pemerintahan Hindia Belanda saat itu, W.A.H. Fuchter. Setelah Hindia Belanda kalah, dimasa pendudukan Jepang, Radjamin kembali diangkat menjadi wakil dari Wali Kota Surabaya, dimana Wali Kota Surabaya saat itu adalah Takahashi Ichiro.

Pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Pemerintah Jepang kalah dan harus hengkang dari Indonesia, Ichiro menyerahkan jabatan Wali Kota kepada Radjamin Nasution. Ia pun resmi memimpin Kota Surabaya dengan restu Presiden Soekarno. Praktis, Radjamin dua kali menjadi Wali Kota Surabaya.

Baca juga: Radjamin Nasution, Wali Kota Surabaya Pertama : Dokter, Birokrat dan Pejuang

Dan, awal Radjamin Nasution bisa di Surabaya, berawal dari penugasannya pada tahun 1929. Ia mendapat penugasan di Kota Surabaya pasca lulus dari Stovia dan resmi menyandang gelar dokter. Pada tahun 1938, Radjamin menjabat Kepala Bea dan Cukai Surabaya. Ia juga sempat menjadi Kepala Dinas Kesehatan Surabaya pada tahun 1945.

Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, mengatakan bahwa jabatan Radjamin Nasution terhitung singkat, karena kondisi transisi kemerdekaan bangsa Indonesia saat itu.

Terkait kegiatan ziarah saat momentum Hari Jadi Kota Surabaya (HKJS) 2025 merupakan bentuk penghormatan kepada Radjamin Nasution sebagai pemimpin Kota Surabaya di masa lalu. Mengingat jasa-jasa dan pengabdiannya sebagai wali kota diawal kemerdekaan.

Baca juga: Surabaya Vaganza 2025, Perayaan HJKS ke-732 Penuh Keajaiban Dongeng

"Ironis memang, bahkan tak banyak orang Surabaya yang tahu tentang sejarah ini. Padahal, ini adalah fakta sejarah kota Surabaya," ungkap Ketua Umum FJN, Muhamad Didi Rosadi, Sabtu (31/5/2025).

Memang tak banyak orang yang tahu bahwa dibalik meriahnya perayaan Hari Jadi Kota Surabaya, ada satu sosok yang jarang sekali diketahui oleh banyak orang, karena memang tak banyak sejarah tentangnya. Tapi, fakta sejarah mencatat bahwa Radjamin Nasution adalah Wali Kota Surabaya Pertama. Dan setiap momentum Hari Jadi Kota Surabaya (HKJS), harusnya ada upaya dari pemerintah kota Surabaya untuk menjaga sejarahnya.

"Paling tidak, namanya bisa dijadikan salah satu jalan di Surabaya, sebagai perhormatan untuk beliau, sekaligus bentuk pelestarian sejarah Surabaya," pungkas pria yang akrab disapa Diday itu.

Editor : Amal Jaelani

Wisata dan Kuliner
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru