SURABAYA - Bekerja sama dengan komunitas Earth Hour Surabaya, Artotel TS Suites turut serta dalam aksi Switch Off dengan mematikan lampu selama satu jam, mulai pukul 20.30 hingga 21.30 WIB, Sabtu (22/3/2025).
Area yang dipadamkan meliputi lobi utama, One Deck Gastropub, serta lampu pada bagian eksterior bangunan hotel. Hal tersebut menunjukkan komitmen mereka terhadap pelestarian lingkungan dengan berpartisipasi dalam gerakan global Earth Hour 2025.
Baca juga: KFI Jawa Timur Gelar Charity Hunting Ramadan di Artotel Surabaya: Gabungkan Seni & Solidaritas
Tak hanya sekadar memadamkan lampu, hotel yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 6 Surabaya ini juga mengajak tamu untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye peduli bumi.
Melalui berbagai kegiatan menarik, tamu diajak untuk mematikan lampu di kamar masing-masing dan menikmati suasana malam yang hangat ditemani live music dan pilihan menu istimewa di One Deck Gastropub. Selama switch off berlangsung, outlet ini memberikan diskon 20% untuk seluruh menu makanan ala carte dan minuman.
Teddy Patrick, General Manager ARTOTEL TS Suites Surabaya berharap kegiatan Switch Off ini dapat mengedukasi masyarakat tentang Earth Hour.
Baca juga: KFI Jawa Timur Gelar Charity Hunting Ramadan di Artotel Surabaya: Gabungkan Seni & Solidaritas
"Terinspirasi dan turut melakukan aksi mematikan lampu atau konsumsi daya yang tidak perlu sehingga dapat berperan aktif membantu menyelamatkan bumi kita," ungkapnya.
Tentang Gerakan Earth Hour
Gerakan Earth Hour merupakan sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk mematikan lampu selama 60 menit. Gerakan ini digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF), sebuah organisasi konservasi lingkungan internasional yang fokus pada konservasi, penelitian, dan restorasi lingkungan, dengan jaringan yang luas di seluruh dunia.
Baca juga: Promo Menarik Artotel TS Suites Surabaya untuk Paket Menginap, Buka Puasa, dan Halal Bihalal
Gerakan Earth Hour pertama kali diluncurkan oleh WWF dan mitra komunitas di Sydney pada tahun 2007 lalu, dan kini telah menjadi gerakan lingkungan terbesar di dunia, melibatkan jutaan orang di lebih dari 190 negara.
Pada momentum Earth Hour 2025 tahun ini, mereka kembali menyerukan pentingnya tindakan kolektif terhadap krisis iklim dan kehilangan keanekaragaman hayati, dengan menyatukan individu, bisnis, dan komunitas untuk menciptakan perubahan nyata.
Editor : Amal Jaelani