Oleh: Ulul Albab
Ketua ICMI Orwil Jawa Timur
SILAKWIL ICMI JATIM yang akan dilaksanakan di Kampus UB, Malang, 15 Februari 2025 besok mengusung tema yang sangat menarik. Yaitu: "Penguatan Ekonomi Umat dan Pemberdayaan UMKM melalui Literasi Keuangan Syariah, merangkul Generasi Z menuju Indonesia Emas."
Baca juga: Pelajaran dan Inspirasi dari Surah Yusuf, Sinau Menghadapi Tantangan Zaman di Momen Ramadhan
Menarik untuk dikupas menjadi percakapan publik, untuk mengedukasi dan menginspirasi Masyarakat. Pada tulisan kali ini saya akan membahas dulu dari sisi Penguatan Ekonomi Umat.
Ekonomi umat adalah sebuah konsep yang sering dibicarakan dalam kajian ekonomi syariah, namun seringkali kurang dipahami secara mendalam. Secara sederhana, ekonomi umat merujuk pada sistem ekonomi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat dengan prinsip keadilan, pemerataan, dan kebersamaan, sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Dalam ekonomi umat, tujuan utamanya bukanlah semata-mata keuntungan materi, tetapi lebih kepada kesejahteraan bersama yang berlandaskan pada keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Ekonomi umat dalam konteks ekonomi syariah juga melibatkan berbagai aspek, seperti distribusi kekayaan yang adil, pemberdayaan ekonomi berbasis masyarakat, serta pemberian kesempatan yang setara bagi semua kalangan untuk berpartisipasi dalam perekonomian. Dalam hal ini, prinsip-prinsip seperti tawhid, adalah (keadilan), dan maslahah (kebaikan bersama) menjadi dasar utama dalam pengelolaan ekonomi umat.
Kondisi Ekonomi Umat Saat Ini
Namun, meskipun konsep ekonomi umat sudah ada, kenyataannya masih banyak tantangan yang dihadapi oleh umat Islam, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara golongan kaya dan miskin menjadi salah satu masalah utama. Ketimpangan akses terhadap pendidikan, kesehatan, serta layanan keuangan dan pembiayaan yang tidak merata semakin memperburuk kondisi ini.
Selain itu, salah satu masalah besar yang dihadapi adalah rendahnya tingkat literasi keuangan di kalangan umat Islam. Banyak dari mereka yang belum memahami secara mendalam bagaimana cara mengelola keuangan pribadi atau bahkan mengakses produk-produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini menyebabkan potensi besar untuk memperbaiki keadaan ekonomi umat tidak dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Pentingnya Penguatan Ekonomi Umat bagi Indonesia
Membangun ekonomi umat yang kuat bukan hanya penting bagi umat Islam, tetapi juga memiliki dampak yang sangat besar bagi pembangunan bangsa secara keseluruhan. Dalam konteks Indonesia, penguatan ekonomi umat dapat menjadi motor penggerak untuk menciptakan kestabilan sosial dan ekonomi.
Ketika ekonomi umat diperkuat, maka akan terjadi peningkatan kualitas hidup masyarakat yang pada gilirannya dapat memperkecil jurang ketimpangan sosial. Hal ini dapat memperkuat daya beli masyarakat, mengurangi tingkat kemiskinan, dan mempercepat proses pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah tertinggal.
Baca juga: Integrasi CRM di Layanan Kesehatan, Kunci Peningkatan Loyalitas Pasien
Dengan lebih banyaknya warga yang memiliki akses ke ekonomi yang inklusif, produktif, dan berkelanjutan, kita akan melihat terciptanya masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan harmonis. Umat yang lebih kuat secara ekonomi juga akan lebih stabil dalam mendukung kebijakan-kebijakan pembangunan negara, serta berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan keadilan sosial.
Peran Keuangan Syariah dalam Penguatan Ekonomi Umat
Salah satu sektor yang berpotensi besar untuk menguatkan ekonomi umat adalah sektor keuangan syariah. Keuangan syariah, yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah Islam, menawarkan berbagai produk yang adil, transparan, dan berkelanjutan, serta tidak merugikan salah satu pihak.
Sebagai contoh, pembiayaan berbasis bagi hasil (mudharabah dan musyarakah) memberikan peluang bagi umat untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan secara proporsional sesuai dengan kesepakatan awal tanpa adanya unsur riba yang sering kali merugikan.
Selain itu, sektor keuangan syariah juga menawarkan produk-produk yang lebih berfokus pada keberlanjutan sosial dan lingkungan, seperti investasi sosial dan pembiayaan untuk UMKM yang sesuai dengan prinsip syariah. Ini memberikan kesempatan bagi masyarakat, khususnya umat Islam, untuk ikut serta dalam perekonomian dengan cara yang lebih beretika dan adil.
Dengan semakin berkembangnya sektor keuangan syariah di Indonesia, akan semakin banyak peluang yang terbuka untuk memperkuat ekonomi umat. Hal ini tidak hanya berdampak pada umat Islam saja, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia, karena prinsip-prinsip yang diusung oleh ekonomi syariah dapat diterapkan secara universal untuk kebaikan bersama.
Baca juga: Warung dan Rumah Makan yang Buka di Siang Hari Selama Ramadhan
Menutup Diskusi
Penguatan ekonomi umat adalah hal yang sangat penting untuk diwujudkan demi tercapainya Indonesia yang lebih sejahtera dan adil. Dengan memperkuat ekonomi umat, kita juga turut memperkuat fondasi sosial dan ekonomi negara. Keuangan syariah, dengan berbagai produk dan prinsipnya yang adil, menjadi alat yang sangat potensial dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Namun, untuk itu, diperlukan kesadaran kolektif dan komitmen dari seluruh pihak untuk meningkatkan literasi keuangan dan memberdayakan umat secara lebih luas. Mari kita bergerak bersama, mewujudkan ekonomi umat yang berkelanjutan dan menciptakan Indonesia yang lebih emas di masa depan.
Semoga berbagai problematika, tantanagan, hambatan, dan tentu saja peluang, semuanya akan tuntas dikupas dalam forum Silakwil ICMI Jatim ini, yang memang mengagendakan akan membahas topik tersebut dengan menghadirkan para nara sumber yang professional dan berkompeten. Baik dari perspektif akademik, professional, pelaku ekonomi, maupun penentu kebijakan.
Editor : Alim Perdana