SURABAYA - Siapa yang tak tahu mobil Rolls-Royce. Sebuah merk mobil asal Manchester, Inggris. Sejak duku hingga sekarang, Rolls-Royce adalah mobil mewah yang telah menjadi salah satu simbol eksklusivitas, prestise, dan keahlian tinggi dalam otomotif.
Rolls-Royce di dirikan pada sekitar tahun 1906 oleh seorang aristokrat dan pengusaha otomotif bernama Charles Rolls, dan seorang insinyur dan produsen mesin, Henry Royce.
Baca juga: ITS Perluas Kerja Sama Riset Otomotif dengan Perusahaan Otomotif Tiongkok
Namun tahukan kalian bahwa ada cerita menarik tentang satu merk mobil ini.
Kisah ini sangat populer dan telah menjadi bagian dari cerita rakyat modern India dan simbol perlawanan terhadap diskriminasi rasial. Cerita ini sering dikisahkan ulang di berbagai media dan blog di India, namun tentang kebenaran historis dari cerita ini masih diperdebatkan oleh sejarawan, karena memang belum ada arsip resmi dari Rolls-Royce atau dokumen kerajaan India yang secara tegas membuktikan kejadian ini.
Kisah ini berlatar pada masa kolonial India era 1920-an yang menceritakan seorang Maharaja Jai Singh dari Alwar, salah satu negara bagian kerajaan di India kala itu. Bukan sebagai lambang kemewahan, namun Maharaja Jai Singh justru menggunakan mobil mewah Rolls-Royce sebagai alat pengangkut sampah di kerajaannya.
Sontak kejadian tersebut, konon membuat pihak Rolls-Royce menjadi malu dan meminta maaf kepada sang Maharaja Jai Singh. Tindakan itu bukan tanpa alasan, namun Maharaja Jai Signh melakukannya sebagai bentuk balasan atas perlakuan diskriminatif yang diterimanya saat sebelumnya mengunjungi showroom mobil mewah Rolls-Royce di London, Inggris.
Saat itu, sang raja mendatangi showroom mobil mewah Rolls-Royce dengan niat membeli beberapa unit. Namun, karena mengenakan pakaian sederhana dan tidak dikenali, ia justru diperlakukan dengan merendahkan oleh staf showroom tersebut.
Baca juga: Bamsoet Dapat Dukungan Kuat dari IMI Bangka Belitung untuk Pimpin Kembali IMI 2025-2030
Merasa dihina, Maharaja Jai Singh tidak langsung mengungkapkan identitasnya. Namun ia memutuskan untuk kembali dahulu ke hotel. Selanjutnya sang raja mengenakan pakaian kerajaan lengkap, dan kembali lagi ke showroom yang sama. Ternyata, sambutan yang diterimanya memang berbeda. Kali ini, ia disambut dengan sangat hormat. Tanpa basa basi lagi, sang raja akhirnya memutuskan membeli enam unit Rolls-Royce sekaligus saat itu, dan membayarnya secara tunai.
Namun, elum cukup sampai disitu, karena kejutan yang sebenarnya justru baru sedang dimulai. Saat mobil-mobil itu tiba di India, di luar dugaan, mobil mewah buatan Inggris itu justru tidak digunakan sebagai kendaraan kerajaan, atau simbol kemewahan, melainkan dijadikan armada pengangkut sampah di kota Alwar.
Tindakan tersebut mengundang perhatian besar. Nama Rolls-Royce yang selama ini identik dengan kemewahan, mendadak tercoreng karena digunakan untuk keperluan sanitasi. Akibatnya, citra Rolls-Royce di dunia internasional ikut tercoreng dan kabarnya berdampak pada penjualan mereka.
Baca juga: Jalin Kedekatan Komunitas Mobil Jatim Melalui Community Gathering
Mengapa raja melakukan hal ini?
Dikutip dari media The Vintage News, dengan judul "The truth about that Indian maharaja who used Rolls-Royces for garbage collection" menjelaskan, bahwa Maharaja Jai Singh melakukannya dengan tujuan ingin memberikan pelajaran kepada pihak Rolls-Royce atas perlakuan rasis dan merendahkan yang ia terima sebelumnya. Dengan menjadikan mobil itu pengangkut sampah, ia menunjukkan bahwa harga diri tidak bisa diukur dari penampilan semata.
Kisah Raja India dan Rolls-Royce ini bukan hanya cerita tentang mobil mewah, melainkan pelajaran tentang harga diri, identitas, dan perlawanan terhadap arogansi kekuasaan. Fakta atau mitos, cerita ini terus hidup sebagai legenda urban yang menginspirasi banyak orang hingga kini.
Editor : Amal Jaelani